Sabtu, 21 Juli 2012

Cara & Teknik Bermain Sepak Bola

Ceritanya sekarang ini saya lagi seneng sama sepak bola, sayapun berusaha belajar tentang sepak bola, teknik-teknik latihan bermain sepak bola, dan lain-lain. Kebetulan tadi saya nemu blog yang memuat artikel tentang sepak bola yaitu : http://fabianvicaro.blogspot.com/2011/03/trik-bola.html

Buat kamu yang tertarik juga ingin mengetahuinya berikut saya cuplikkan artikelnya:

Terus ikutan team sepak bola yg ada didekat rumah. atau kamu bisa bikin team sendiri, buat latihan bareng atau sekedar ngumpul. latihan juga harusgiat dan tak patah
semangat. butuh keringat tenaga dan waktu unutk mencapai itu semua. berlatihlah sama pakar. jika ada ketemu yg lebih jago dari anda jgn kecil hati tapi berbesar hati ternyata masih ada rintangan yg harus dilalui.

a. Bagaimana cara tendangan bebas yang baik untuk menjadikan goal?



1. letakkan bola ditempat yg se-nyaman mungkin, tidak jauh2 dari yang seharusnya pastinya :D, pastikan tanah tidak bergelombang...

2. mundur be2rapa langkah untuk mengambil posisi (jika kita memakai kaki kanan, mundur agak lebih ke kiri sedikit, dan sebaliknya)..
fokuskan pada 1 titik,.

3. saat berlari untuk menendang usahakan titik berat tubuh ada di bagian yg berlawanan. hal ini bisa dilakukan dengan mengangkat tangan yg berlawanan dgn kaki yg digunakan untuk menendang (c/o kaki kanan --> tangan kiri) setinggi bahu / pundak. cara ini persis seperti yg digunakan david beckham saat menendang. Dengan menambahkan berat badan, maka akurasi tendangan akan meningkat

4. Tendang dengan 2 pilihan bagian kaki:
1. Kaki bagian dalam jika jarak free kick nya kira2 15 -25 m, karena dgn bagian kaki ini biasanya kekuatan tendangan bola tidak sekuat dengan punggung kaki, tapi akurasinya bagus
2. Dengan punggun kaki jika ingin "shoot on goal" dan bukan umpan ke kotak pinalti. dengan metode ini, kekuatan tendangan bisa 10% bertambah

5.Lari sekuat tenaga jika anda merasa sudah menguasai teknik ini, karena dgn demikian anda telah menambahkan kekuatan tendangan. lari sedang2 saja jika memang masi ragu2

6.Rayakan goal anda!!!!

7.Klo ga2l jgn kecewa..That's Football:D

b. Bagaimana cara menendang bola dengan baik?



Menendang bola dengan baik. pertama mungkin dari diri sendiri kita punya rasa ingin bisa menendang bola, setidaknya kita punya niat untuk melakukan sesuatu hal.
dan ini cara-cara yang bisa kita lakukan :
1. Ambil ancang-ancang yang nyaman untuk kita menendang bola.
2. jangan terlalu terburu-buru untuk menendang bola, dan fokuskanlah antara bola dengan kaki anda.
3. sering2lah latihan berat pada kaki. bisa juga dengan skotjump
4 dan jangan lupa sering-sering latihan.
5. latihan dengan menendang bola pada tujuan yang kita buat sendiri.

c. Teknik Kontrol Bola



Kontrol adalah menghentikan bola yang sedang bergerak agar berada dalam penguasaan kita. Salah satu faktor lancar dan tidaknya permainan sepak bola juga ditentukan oleh tehnik ini. Karena jika kita tidak menguasai teknik ini, bola akan..... mudah lepas dari penguasaan kita dan itu berarti akan mempermudah lawan untuk merebut bola dari penguasaan kita. Kontrol bisa dilakukan dengan kaki, dada dan paha. Salah satu cara yang bisa dilakukan untuk melatih teknik ini adalah dengan cara membatasi pengontrol bola dengan lingkaran. Diameter lingkaran kira-kira 1 meter. Batas lingkaran bisa menggunakan bendera kecil atau benda lainnya. Kemudian, buat pemain berpasang-pasangan untuk melatih kontrol bola. Sebagai contoh pasangan pemain A dan B, serta pemain C dan D. Pemain A dan C bertugas melemparkan bola kepada pemain yang berada dalam lingkaran ( B dan D ). Pemain yang berada dalam lingkaran harus mengontrol bola dengan sebaik-baiknya dan bola tidak boleh keluar dari lingkaran. Usahakan kontrol dilakukan secara variatif dan harus sempurna. Pengontrol bisa menggunakan dada, paha atau kaki untuk mengontrol bola. Bagi pemain yang bertugas melempar bola juga harus variatif dalam melempar bola kearah yang berbeda-beda. Jika bola keluar dari lingkaran, maka harus berganti peran dengan pelempar. Latihan ini tampaknya sederhana, tapi akan sangat bermanfaat. Jika sudah semakin bagus, lemparan bola bisa dipercepat. Karena, dalam permainan sebenarnya, datangnya bola terkadang lambat, sering pula sangat cepat.

Heading Ball (Sundulan)Heading adalah menanduk/menendang bola degan kepala atau dalam bahasa inggris disebut heading ball. Dalam permainan sepak bola, sundulan yang terarah sangat bermanfaat untuk mengawali serangan efektif, atau bahkan bisa menghasilkan gol. Latihan heading bisa dilakukan dengan banyak variasi, salah satunya adalah penguasaan bola dengan kepala. Tentu cara ini agak sulit, karena harus terus..... mempertahankan bola di udara. Namun, hal ini bukan mustahil untuk dilakukan. Jika sudah biasa dilakukan, latihan seperti ini akan menyempurnakan kemampuanheading.



Contoh yang bisa dilakukan adalah kita membuata area latihan yang kira-kira cukup untuk bermain 2 tim, masing-masing tim terdiri dari 6 orang. Bola diawali dari lemparan pemain netral ke salah satu tim. Kemudian, tim itu harus berusaha menguasai dengan baik, jangan sampai terebut pemain lawan. Sundulan bola dari kepala ke kepala rekannya. Heading yang dilakukan tidak boleh sembarang heading, tapi harus bisa mengarah ke tempat yang dituju dengan arah yang baik. Jika bola jatuh atau terebut, maka penguasaan bola diganti tim lainnya. Begitu seterusnya. Kesulitan lambat laun akan berkurang. Itu artinya kemampuan mengarahkan sundulan semakin baik dan akan bermanfaat dalampermainan.


d. Tambahan;

Trik berlatih sepak bola dalam tim sepak bola

Saya kutip dari berita di inilah.com

Albertus Pentury didaulat PSSI sebagai instruktur pelatih Indonesia, dengan kekhusuan pembinaan usia muda. Menurut Bert, panggilannya, Indonesia tetap bisa berprestasi.

Keseragaman pola pembinaan usia dini juga menjadi salah satu hal yang ingin diterapkan Bert di Indonesia, seperti yang diterapkan di Belanda.

“Di Belanda, di bawah usia 18 tahun, setiap tim memakai strategi 4-3-3, sedangkan di Indonesia berlainan di tiap tim. Di Belanda, umur 7-8 tahun, dibiasakan pertandingan 4 lawan 4. Sesudah itu, 7 lawan 7 di usia 9-10 tahun,”

Semoga bermanfaat !!

Teknik Menggiring Bola (Dribbling) Sepak Bola

Sepakbola modern dilakukan dengan keterampilan lari dan operan bola dengan gerakan-gerakan yang sederhana disertai dengan kecepatan dan ketepatan. Aktivitas dalam permainan sepakbola tersebut dikenal dengan nama dribbling (menggiring bola). Menggiring bola diartikan dengan gerakan lari menggunakan kaki mendorong bola agar bergulir terus menerus di atas tanah. Menggiring bola hanya dilakukan pada saat-saat yang menguntungkan saja, yaitu bebas dari lawan.
Pada dasarnya menggiring bola adalah menendang terputus-putus atau pelan-pelan, oleh karena itu bagian kaki yang dipergunakan dalam menggiring bola sama dengan bagian kaki yang dipergunakan untuk menendang bola. Tujuan menggiring bola antara lain untuk mendekati jarak ke sasaran, melewati lawan, dan menghambat permainan.
Menggiring bola (dribbling) memiliki beberapa kegunaan yaitu sebagai berikut :
1. Untuk melewati lawan
2. Untuk mencari kesempatan memberikan bola umpan kepada teman dengan tepat.
3. Untuk menahan bola tetap dalam penguasaan, menyelamatkan bola apabila tidak terdapat kemungkinan atau kesempatan untuk dengan segera memberikan operan kepada teman.
Untuk bisa menggiring bola dengan baik harus terlebih dahulu bisa menendang dan mengontrol bola dengan baik. Dengan kata lain, seorang pemain tidak akan bisa menggiring bola dengan baik apabila belum bisa menendang dan mengontrol bola dengan baik.

Kelebihan dan Kurangan Teknik Menggiring Bola (Dribbling)
Tidak setiap teknik dasar dalam permainan sepakbola akan selalu berhasil dilakukan dalam setiap pelaksanaan pertandingan. Akan tetapi, teknik-teknik dasar tersebut dipengaruhi oleh berbagai hal dan tentunya memiliki kelebihan dan kekurangan. Tidak terkecuali pada teknik dasar menggiring bola (dribbling).
Berikut ini dapat penulis jelaskan mengenai kelebihan dan kekurangan teknik menggiring bola (dribbling) :
1. Kelebihan dribbling menggunakan kaki bagian luar yaitu bila menggunakan kaki kanan dapat mengecoh ke sebelah kiri lawan atau sebaliknya. Sedangkan kelemahannya adalah tidak bisa mengecoh lawan ke sebelah kanan bila menggunakan kaki kanan, begitupula sebaliknya.
2. Kelebihan dribbling menggunakan kaki bagian dalam adalah dapat mengecoh lawan ke sebelah kanan lawan apabila menggunakan kaki kanan atau sebaliknya. Sedangkan kelemahannya adalah tidak bisa mengecoh lawan ke sebelah kiri bila menggunakan kaki kanan, begitupula sebaliknya.
3. Kelebihan dribbling menggunakan bagian punggung kaki adalah dapat menggiring bola dengan arah lurus apabila tidak ada lawan yang menghalangi. Sedangkan kelemahannya adalah kurang efektif untuk mengecoh lawan ke sebelah kiri atau sebelah kanan.

TEKNIK - TEKNIK DASAR PERMAINAN SEPAKBOLA

Untuk bermain bola dengan baik pemain dibekali dengan teknik dasar yang baik. Pemain yang memiliki teknik dasar yang baik pemain tersebut cenderung dapat bermain sepakbola dengan baik pula.
Beberapa teknik dasar yang perlu dimiliki pemain sepakbola adalah
Menendang ( kicking ),
Menghentikan atau Mengontrol ( stoping ),
Menggiring ( dribbling ),
Menyundul ( heading ),
Merampas ( tacling ),
Lemparan Kedalam ( trow – in )
dan Menjaga Gawang ( Goal Keeping )

Dibawah ini akan dijelaskan beberapa teknik Menendang, Menghentikan, dan Mengiring bola dalam permainan Sepakbola.

1. Menendang ( kicking )

Menendang bola merupakan salah satu karakteristik permainan sepakbolayang paling dominan. Tujuan utama menendang bola adalah untuk mengumpan ( passing ), dan menembak kearah gawang ( shootig at the goal ).

Dilihat dari perkenaan bagian kaki ke bola, menendang dibedakan menjadi beberapa macam, yaitu Menendang dengan kaki bagian dalam, Menendang dengan kaki bagian luar, dan menendang dengan punggung kaki.

A. Menendang dengan kaki bagian dalam.

Pada umumnya teknik ini digunakan untuk mengumpan jarak pendek.

Analisis geraknya adalah sebagai berikut :
@ Badan menghadap sasaran di belakang bola.
@ Kaki tumpu berada disamping bola kurang lebih 15 cm, ujung kaki menghadap sasaran, lutut sedikit ditekuk.
@ kaki tending ditarik kebelakang, dan ayunkan ke depan.
@ setelah terjadi benturan dilanjutkan dengan Follow trow, ( gerakanlanjutan ).

B. Menendang dengan kaki bagian luar

Pada umumnya teknik menendang dengan kaki bagian luar digunakan untuk mengumpan jarak pendek.

Analisis geraknya sebagai berikut :
@ Posisi badan dibelakang bola, kaki tumpu disamping belakang bola 25 cm, ujung kaki menghadap kesasaran, dan lutut sedikit ditekuk.
@ kaki tendang berada di belakang bola, dengan ujung kaki menghadapkedalam.@ kaki tending ditarik kebelakang dan ayunkan kedepan.
@ Perkenaan bola tepat di punggung kakibagian luar, dan tepat pada tengah –tengah bola.
@ Gerakan lanjutan kaki tending diangkat serong kurang lebih 45 derajatmenghadap sasaran.

C. Menendang dengan punggung kaki

Pada umumnyamenendang dengan punggung kaki digunakan untuk menembak ke gawang atau shooting.

Analisis gerakanya sebagai berikut :
@ Badan dibelakang bola sedikit condong kedepan, kaki tumpu diletakkan disamping bola dengan ujung kaki menghadap kesasaran, kaki sedikit ditekuk.
@ Kaki tending berada di belakang bola dengan punggung kaki menghadapkedepan / sasaran.
@ Kaki tending tarik ke belakang dan ayunkan kedepan hingga mengenai bola.
@ Perkenaan kaki pada bola tepat pada punggung kaki penuh dsan tepatpada tengah – tengah bola.
@ Gerakan lanjut kaki tending diarahkan dan di angkat kearah sasaran.

2. Menghentikan Bola ( Stopping )

Menghentikan bola merupakan salah satu teknik dasar dalam permainan sepakbola yang penggunaanya bersamaan dengan teknik menendang bola. Tujuan menghentikan bola adalah untuk mengontrol bola, yang termasuk didalamnya adalah untuk mengatur tempo permainan, mengalihkan laju permainan, dan memudahkan untuk passing.

Analisis gerakanya sebagai berikut :
@ Posisi badan segaris dengan datangnya bola.
@ Kaki tumpu mengarah pada boladengan lutut sedikit ditekut.
@ Kaki penghenti diangkat sedikit deengan permukaan bagian dalam kakidijulurkan kedepan segaris dengan datangnya bola.
@ Bola menyentuh kaki persis dibagian dalam/mata kaki.
@ Kaki penghenti mengikuti arah bola.Untuk teknik menghentikan bola masih terdapat banyak cara yang dapat dilakukan diantaranya yaitu menggunakan Punggung kaki, Paha, Dada, serta Kepala apabila memungkinkan.

3. Menggiring Bola

Pada dasarnya menggiring bola adalah menendang terputus – putus atau pelan, oleh karenanya bagian kaki yang dipergunakan dalam menggiring bola sama dengan bagian kaki yang dipergunakan untuk menendang bola. Menggiring bola bertujuan antara lain untuk mendekati jarak kesasaran, melewati lawan, dan menghambat permainan.

Dibawah ini akan di jelaskan mengenai posisi tubuh saat menggiring bola dengan menggunakan kaki bagian dalam :
@ Posisi kaki menggiring bola sama dengan posisi menendang bola.
@ Kaki yang digunakan untuk menggiring bola tidak ditarik kebelakang hanya
diayunkan kedepan.
@ Diupayakan setiap melangkah, secara teratur bola disentuh/ didorong bergulir
kedepan.
@ Bola bergulir harus selalu dekatdengan kaki agar bola dapat dikuasai
@ Pada waktu menggiring bolakedua lutut sedikit ditekuk untuk mempermudah
penguasaan bola.
@ Pada saat kaki menyentuh bola, pendangan ke arah bola dan selanjutnya melihat
situasi kelapangan.

Teknik Dasar Permainan Sepak Bola

Dalam tulisan kali ini akan dibahas apa sebenarnya sepak bola itu dan teknik dasar permainan sepak bola. Sepak bola merupakan permainan yang dilakukan oleh dua regu/tim. Setiap tim terdiri dari 11 pemain. Permainan sepak bola membutuhkan kerjasama tim yang kompak. Disamping itu, variasi dan kombinasi teknik-teknik dasar individu juga sangat diperlukan.
Apa sajakah teknik dasar permainan sepak bola?
Teknik dasar itu adalah menendang bola, menghentikan bola, menggiring bola, menyundul bola dan melempar bola. Untuk lebih jelasnya teknik dasar permainan sepak bola adalah sebagai berikut:
- Teknik menendang bola
Menendang bola dengan kaki bagian dalam
Menendang bola dengan kaki bagian tengah (kura-kura)
Menendang bola dengan kaki bagian luar
Menendang bola dengan kaki bagian ujung kaki.
- Teknik menghentikan bola (Stopping)
Menghentikan bola dengan kaki bagian dalam
Menghentikan bola dengan kaki bagian luar
Menghentikan bola dengan kaki bagian tengah (kura-kura)
Menghentikan bola dengan kaki bagian bawah (telapak kaki)
Menghentikan bola dengan perut
Menghentikan bola dengan dada Menghentikan bola dengan paha
Menghentikan bola dengan kepala
- Teknik Menggiring Bola (Dribbling)
Menggiring bola dengan kaki bagian dalam
Menggiring bola dengan kaki bagian luar
Menggiring bola dengan kaki bagian tengah (kura-kura)
- Teknik Menyundul bola (heading)
Menyundul bola sangat diperlukan sekali bagi pemain sepak bola terlebih bagi pemain penyerang. Mencetak gol dengan sundulan sangat sukar untuk di halau kipper (penjaga gawang)
Pelaksanaan menyundul bola: Berdiri atau memposisikan diri di bawa arah datangnya bola, dengan sikap badan agak condong ke depan, kedua kaki tekuk, pandangan ke arah bola dan terakhir perkenaan bola pada kepala bagian depan (frontalis), kedua tangan menjaga keseimbangan badan.
- Teknik melempar bola ke dalam (throw in)
Bola dipegang dengan dua tangan di atas kepala Kedua kaki lurus tegap Badan agak di tekuk ke belakang Bola dilepas di atas kepala tanpa dibanting Kaki tidak boleh di angkat Saat melempar kaki tidak boleh menginjak garis lapangan

Selasa, 17 Juli 2012

Introduksi: Prinsip Pembentukan Fisik dalam Sepakbola

Saya yakin setiap pencinta sepakbola akan mengingat pertandingan antara Brazil melawan Belanda pada Piala Dunia 1994. Sebuah pertandingan dengan tensi tinggi dimana kondisi fisik berperan sangat penting. Pada pertandingan tersebut Brazil memenangkan pertandingan dengan skor 2-0 dan Belanda gagal memanfaatkan beberapa kesalahan yang dibuat oleh para pemain belakang Brazil untuk menyamakan skor. Belanda sebagai tim yang lebih mengontrol permainan akhirnya kalah akibat para pemainnya kurang mampu mengatasi tekanan mental. Faktor psikologi memang punya peran dominan dalam suatu pertandingan sepakbola, terutama setelah kekuatan fisik dan reaksi pemain berkurang. Brazil telah menyiapkan fisiknya secara baik dan mampu mengatasi situasi di bawah tekanan tersebut dan memenangkan pertandingan. Namun,

Brazil sendiri juga pernah mengalami kejadian dimana keunggulan fisik lawan menjadi penentu dalam pertandingan. Pada even Olimpiade 1996, Brazil sempat unggul 3-1 atas Nigeria sampai menit ke-65, namun akhirnya harus mengakui kekalahan dengan skor 4-3 akibat kelelahan fisik.

Dalam bab ini, kita akan mendiskusikan beberapa metode pembentukan fisik dan jenis – jenis latihan yang dikembangkan dan digunakan oleh timnas Brazil. Tetapi pembahasannya tidak akan dilakukan secara detail, karena untuk membahasnya secara lengkap akan membutuhkan satu buku tersendiri.

Kita akan fokus pada konsep yang dikembangkan di persepakbolaan Amerika bagian Utara yang dapat menghasilkan pemain yang kompeten dengan berbagai prestasinya di level kompetisi internasional.

Sejarah pembentukan fisik sebagai salah satu faktor paling penting dalam persiapan sebuah tim nasional dimulai saat digelarnya Piala Dunia pada tahun 1966. Inggris sebagai tuan rumah sangat berambisi untuk memenangkan turnamen tersebut. Terutama karena mereka adalah Negara asal sepakbola. Satu – satunya tim tangguh yang menjadi penghalang ambisis mereka adalah Brazil, juara dunia tahun 1958 di Swedia dan 1962 di Chili, dengan ciri permainannya yang mengandalkan skill dan kecepatan.

Pada saat turnamen sesungguhnya berlangsung, Inggris menciptakan strategi man on man marking yang membutuhkan kondisi fisik prima dari para pemain. Lewat strategi ini, pemain-pemain Inggris tidak memberikan ruang bagi Brazil, khususnya kepada Pele. Mereka benar – benar mendominasi Piala Dunia 1966 dan membatasi ruang gerak pemain lawan yang merupakan langkah awal dalam pengembangan prinsip pertahanan dalam strategi sepakbola modern.

Semua sekolah sepakbola di dunia menjadi sangat tertarik dengan berbagai metoda latihan Inggris yang menitikberatkan pada fisik, khususnya di Jerman dan Spanyol. Dari pengalaman tahun 1966 tersebut, para pelatih fisik Brazil menghabiskan waktu bertahun – tahun di sekolah sepakbola Eropa untuk mempelajari cara terbaik dalam membuat program latihan fisik yang efektif dan tepat, dan pelatihan itu dikenal dengan istilah Total Training Method. Prinsip ini kemudian menjadi dasar perencanaan latihan fisik di berbagai klub sepakbola dan timnas Brazil.

Sistem pelatihan fisik Brazil ini kemudian dibawa ke sekolah-sekolah sepakbola di Amerika bagian Utara, dan berhasil mendorong peningkatan yang signifikan khususnya pada pembentukan fisik. Beberapa pelatih MLS (Major League Soccer) mengangkat pelatih fisik untuk menjadi asisten mereka. Mereka menyadari betapa pentingnya memiliki pengetahuan yang cukup untuk membentuk fisik pemain khusunya bagi pemain muda.

Prinsip pembentukan fisik adalah mengembangkan fisik pemain untuk mencapai performa yang baik. Langkah – langkah yang harus dipertimbangkan ketika menyiapkan program ini adalah :

Meningkatkan sistem pernafasan melalui aerobik dan anaerobik.
Meningkatkan kadar darah yang dipompa oleh organ hati ke seluruh tubuh.
Membentuk otot di bagian tubuh tertentu.
Meningkatkan otot di bagian tendon dan ligamen.
Mengurangi kadar asam pada otot selama bermain sepakbola


Untuk memahami dan mengawasi apakah langkah – langkah tersebut dilakukan dengan baik, dibutuhkan seorang spesialis (pelatih fisik) yang bertujuan memonitor perkembangan fisik pemain. Berikut ini adalah beberapa tanggung jawab seorang pelatih fisik yang direkomendasikan oleh Prof. Julio Mazzei :

Perencanaan, pendidikan, pengarahan dan supervisi program pembentukan fisik (atletik dan psikologi) secara berkala mingguan, bulanan dan tahunan.
Perencanaan, pendidikan, pengarahan dan supervisi pemanasan sebelum sesi latihan (teknis dan taktik) dan sebelum sesi permainan.
Membantu direktur teknik ketika diminta bantuan sepanjang sesi taktik dan teknis.
Membentuk dan menyesuaikan program fisik khusus bagi pemain yang sedang cedera, yang berhubungan dengan bagian medis dan terapi fisik.
Memberikan hasil ringkasan mingguan untuk aktivitas latihan yang telah dilakukan, sebagai supervisi bagi pengembangan pemain.
Memberikan pendapat pribadi mengenai kuantitas dan kualitas pertandingan persahabatan pada level, daerah, nasional ataupun internasional yang telah dilakukan tim.
Menyimpan data hasil latihan (lihat bab perencanaan) dan berbagai data penting yang berhubungan dengan aktivitas pengembangan dan perencanaan yang akan berguna untuk kebutuhan tahun depan.
Mengorganisir dan mengarahkan evaluasi kondisi fisik pemain.
Mengikuti seminar, kursus, simposium dan memperoleh lisensi yang dapat mengenalkan teknik, sistem dan metode pelatihan baru.
Memberikan ringkasan evaluasi fisik dan performance permainan setiap pemain, serta selalu memberikan peringatan untuk kebiasaan buruk di luar lapangan yang dapat mempengaruhi kondisi fisik mereka.
Selalu menganalisis permainan pemain, dan ingat ungkapan psikologis asal Perancis M. Baquet :

‘Kamu berjalan dengan kaki, bernafas dengan paru-paru, berlari dengan hati tetapi capailah tujuan dengan perasaanmu’

Menyiapkan Program Latihan Fisik Sepakbola

Salah satu kunci sukses pembinaan sepakbola usia muda adalah diterapkannya Total Training Method: Program ini merupakan kombinasi dari berbagai bagian yang dibutuhkan untuk membentuk performa dan fisik pemain yang baik tanpa membahayakan kesehatan. Bagian – bagian dalam program ini adalah: Perencanaan dan manajemen, kontrol medis, kebiasaan, nutrisi makanan, adaptasi terhadap program latihan, psikologis, teknis dan prinsip pembentukan fisik. Selain itu, ada 5 faktor penting yang harus dianalisis ketika menyiapkan prinsip pembentukan fisik berdasarkan filosofi Total Training Method adalah:

Interaksi antara program pembentukan fisik dan teknik yang didukung oleh aspek psikologis
Mengevaluasi perencanaan tahunan secara konsisten untuk meyakinkan para pemain pada suatu kelompok masih tetap fokus terhadap tujuan pelatihan
Evaluasi terhadap pemain dibuat terpisah berdasarkan prioritas kelompok
Mengorganisir program dan latihan yang spesifik berdasarkan frekuensi, intensitas dan banyakknya latihan.
Selalu memperhitungkan faktor motivasi, hal – hal yang perlu dianalisis di antaranya :
Kemampuan fisik dari setiap pemain
Kesehatan dari setiap pemain agar tetap terbebas dari sakit atau cedera (latihan harus aman, jangan pernah mengambil resiko dengan memaksakan pemain berlatih jika kondisi kesehatan mereka tidak fit 100%)
Jenis latihan yang harus dikondisikan dengan keadaan cuaca (jika kondisi dingin, latihan dilakukan di dalam ruangan, begitu juga saat hujan). Lokasi, selalu menukar tempat latihan pemain untuk mencegah kebosanan

Sebelum kami menjelaskan hal penting pada fisik dan mengilustrasikannya dengan beberapa program latihan, berikut ini merupakan langkah – langkah dalam menyiapkan pemain sebelum menjalani pelatihan fisik:

Istirahat, pemain harus menjalani masa penyembuhan. Periode ini dibagi menjadi 3 situasi berbeda. Waktu tidur minimal 8 jam. Jika berlatih 2x sehari, pemain harus diberikan waktu istirahat untuk memulihkan kondisi fisiknya dan meregangkan mental dan emosinya. Waktu istirahat yang kurang dapat mempengaruhi kualitas permainan karena meningkatnya level stress dan emosi.
Nutrisi makanan, pemain harus menyeimbangkan diet berdasarkan kadar nutrisi harian yang diperlukan oleh tubuh. Nutrisi tersebut di antaranya: Vitamin, protein, garam mineral, karbohidrat, dan lemak. Karbohidrat sangat penting karena mampu menghasilkan energi.
Cuaca, menghindari latihan ketika cuaca ekstrem panas (menyebabkan dehidrasi) atau dingin/hujan (mengundang penyakit).

Pemanasan sebelum Latihan Fisik ala Brazil

Pada bagian ini akan laskan kepada para pelatih mengenai jenis – jenis latihan fisik yang diterapkan di Brazil. Pemanasan ala Brazil ini bisa meningkatkan kelenturan, kegesitan dan keseimbangan.

Pemanasan tanpa bola : Lakukan sebelum bermain, dimulai dari lari – lari kecil hingga lari sprint sesuai perintah pelatih. Pola lari dilakukan secara bergantian dengan jeda waktu yang cepat dan usahakan agar pemain selalu tetap bergerak. Pemanasan ini sangat baik karena menggerakan seluruh tubuh, akan lebih baik lagi jika intensitas lebih lama.

Intensitas latihan ini bagi kelompok umur : U8-U10 : 6-8 kali; U12-U14 : 10-12 kali; U16 ke atas : 13-15 kali dengan detail latihan sebagai berikut:
Latihan #1. Lari dengan mengayunkan kedua tangan ke atas kepala dan searah pundak.
Latihan #2. Lari dengan mengayunkan kedua tangan ke kiri dan ke kanan.
Latihan #3. Lari dengan meregangkan ke dua tangan ke dalam dan keluar.
Latihan #4. Lari dengan menarik kedua tangan dari muka ke arah dada.
Latihan #5. Lari dengan memutar badan dari pinggul ke kanan dan ke kiri.
Latihan #6. Lari kemudian berhenti, posisi kaki kanan di depan kaki kiri di belakang dan tangan kanan ke atas tangan kiri ke bawah, lakukan bergantian.
Latihan #7. Lari kemudian berhenti, wajah tolehkan ke kanan kemudian ke kiri. Lakukan berulang.
Latihan #8. Lari kemudian tendang kaki kanan ke arah depan hingga menyentuh tangan kanan yang direnggangkan ke depan. Ulangi untuk kaki dan tangan kiri.
Latihan #9. Lari kemudian tendang kaki kanan ke arah kiri, ulangi untuk kaki kiri ke arah yang berlawanan.
Latihan #10. Lari kemudian angkat kaki kanan ditekuk di bagian lutut dan ayunkan ke kiri, lakukan bergantian dengan kaki kiri.
Latihan #11. Lari kemudian angkat kaki kanan ditekuk di bagian lutut dan ayunkan ke depan, lakukan bergantian dengan kaki kiri.
Latihan #12 Lari kemudian tendang kaki ke arah belakang sentuh dengan tangan

Pemanasan dengan bola : Pemanasan ala Brazil identik dengan 4 jenis latihan yang dapat meningkatkan respons. Pemanasan harus dilakukan secara intens, terus menerus, dan menggerakan badan dari posisi yang simpel hingga yang kompleks. 4 jenis pemanasan itu adalah :
Latihan tanpa gerakan maju dan mundur. Latihan ini dapat meningkatkan respons pada situasi tanpa pressure.
Latihan dengan bola, yaitu : Jungkir balik, sit-down, stand-up dan lainnya. Latihan ini dapat meningkatkan respon pada situasi yang tidak dapat diprediksi atau respon terhadap arah bola yang tidak bisa ditebak.
Latihan dengan sprint jarak pendek, setelah menendang bola sejauh 15 meter, sprint ke arah berhentinya bola, kemudian kembali ke titik awal, lakukan berulang-ulang.
Latihan dengan gerakan maju-mundur di lapangan.

Kami merekomendasikan bola karet untuk pemain U-14. Hal ini ditujukan untuk melatih konsentrasi, bola karet yang terbuat dari karet membutuhkan presisi ketika menerima dan mengumpan, karena bola karet akan lebih memantul ketika dikontrol. Porsi latihan dengan bola karet berdasarkan umur: U8-U10 / 30 detik; U12-U14 / 45 detik; U16 ke atas / 60 detik dengan rician sebagai berikut:

Latihan pemanasan dengan partner (4 posisi ketinggian bola):
Posisi bola di tanah:
Menggiring bola dengan mengubah kaki yang digunakan untuk mengontrol bola. Untuk U8-U10 : 2 sentuhan dan U12-U18 : 1 sentuhan.
Latihan di tempat (sama dengan latihan #1), tetapi ada gerakan tambahan berupa sit-down, stand-up dan lainnya.
Partner berdiri pada jarak 6 kaki dari posisi kita kemudian menendang bola sejauh kira-kira 30 meter kemudian kita mengejarnya dan memberikannya lagi, lakukan secara berulang.
Sprint jarak pendek.
Posisi bola setinggi pinggang:
Latihan ini dilakukan dengan menendang bola ke udara kemudian diterima oleh partner menggunakan bagian tubuh di bawah pinggang, namun ketika mengembalikan bola harus ditendang menyusur tanah. Lakukan secara berulang.
Menahan bola dengan dada:
Salah satu pemain mengumpankan bola dengan cara melemparkannya ke udara, kemudian partnernya harus menerima menggunakan dada. Latihan ini ditujukan untuk melatih pemain ketika berada pada situasi di bawah tekanan lawan.
Sundulan:
Salah satu pemain mengumpankan bola dengan cara melemparkannya ke udara, kemudian partnernya akan mengembalikan bola dengan menyundulnya secara offensive ataupun defensive, lakukan secara berulang dan acak. Kemudian saling tukar posisi. Latihan ini tidak direkomendasikan untuk pemain U8 – U10.

Introduksi: Manajemen Sekolah Sepak Bola

Pada umumnya, pengorganisasian kurikulum pendidikan sepakbola didalam sebuah klub adalah dengan membagi menjadi klub atau organisasi sepakbola tersebut menjadi empat departemen, sebagai berikut:

Departemen Pengembangan: untuk usia 6 sampai 9 tahun

Departemen ini harus mempekerjakan pelatih terbaik yang ada didalam organisasi. Tanggung jawab utama para pelatih tersebut di tingkat ini adalah menjaga permainan agar tetap menyenangkan dan membangun koordinasi tubuh dan dasar yang kuat dalam pengendalian bola. Kurikulum pendidikan pada usia ini harus didasarkan pada betapa menyenangkannya bermain bola. Menikmati permainan selalu merupakan dorongan belajar yang besar.

Jadwal-jadwal latihan harus memuat latihan untuk membangun koordinasi tubuh, kelincahan dan kecepatan reaksi (yang dibangun melalui latihan sirkuit bersama bola). Lakukan latihan dengan bola karet berukuran kecil dimana akan berperan dalam seluruh jadwal latihan koordinasi tubuh. Kurikulum untuk anak usia 6 tahun disusun bersama dengan para orang tua pada tingkat pelaksanaannya; lalu nanti mereka akan bermain bersama.

Kelanjutan pengembangan teknik didasarkan kepada permainan yang sekaligus mendidik serta menyenangkan dan permainan yang dibagi dua kelompok dalam ruang terbatas dengan gawang berukuran kecil (tanpa penjaga gawang). Pelatihan khusus bagi penjaga gawang dapat diberikan bagi seluruh anak, pada rentang usia ini.

Departemen Kompetisi: untuk anak usia 10 sampai 16 tahun
Kelompok umur ini harus diberi pengawasan dan pendampingan yang lebih banyak untuk meningkatkan kecepatan proses belajar mereka.

Departemen Pemilihan Pemain: untuk anak usia 17 sampai 19
Departemen ini khusus untuk para pemain yang tingkat pengembangan dan kompetisinya sudah mencapai tingkatan yang serius. Kelompok ini biasanya berlatih paling tidak selama 3 kali seminggu, yang akan mendidik mereka selama 6 jam. Latihan akan dikhususkan kepada pengkondisian fisik bersama bola, keterampilan teknik dan konsep taktik serta strategi.

Departemen Profesional
Idealnya, klub yang sukses seharusnya mampu untuk mendayagunakan sejumlah pemain yang dihasilkan oleh program usia mudanya. Jika sebuah posisi tertentu tidak dapat diisi oleh para pemain di level usia muda, maka perlu direkrut pemain dari luar.

Pada beberapa aspek, tujuan pada Tingkat Kompetisi sama dengan Tingkat Pemilihan Pemain. Di tingkat usia seperti mereka ini, penekanannya adalah pada kemampuan teknik. Kelompok ini diperhitungkan sebagai tim lapis kedua bagi setiap kelompok umur. Tingkat Kompetisi ini diperlukan karena begitu banyak pemain muda yang berkembang di usia lebih dewasa. Dengan pengawasan dan pelatihan yang baik, banyak pemain yang bisa melaju dan masuk pengujian di tahun-tahun sesudahnya untuk menjadi tim inti.

Sebuah contoh yang baik dari organisasi sepakbola ini adalah E.C. Vitoria Club di Brazil. Klub ini telah memusatkan perhatiannya kepada program pengembangan usia mudanya, sambil menjaga tim profesionalnya berada di peringkat 10 besar tim terbaik di Brazil. E.C. Vitoria berhasil memenangkan beberapa turnamen usia muda yang bergengsi diseluruh dunia, seperti Phillips Cup di Belanda pada tahun 95-96, Dallas Cup di AS pada tahun 96-97 dan Manneheim Cup di Jerman pada tahun 97. Selama tiga tahun berikutnya, klub ini mampu mengekspor para pemain yang sudah cukup dewasa dan lebih berpengalaman ke berbagai negara, dan kemudian menggantikan mereka dengan para pemain yang lebih muda, dengan kualitas yang sama, yang telah dipersiapkan sebelumnya. Siklus dan struktur pendidikan seperti ini memberikan peluang bagi klub untuk mempersiapkan para pemainnya dengan baik, memberikan peluang bagi para pemainnya untuk mempersiapkan diri mereka sendiri sebaik mungkin, dan memberikan kemampuan bagi klub untuk mendapatkan keuntungkan finansial dari penjualan pemain dan penawaran sponsor serta para pemasang iklan yang merupakan hasil dari pencapaian prestasi yang berkualitas dan pertandingan-pertandingan yang berhasil dimenangkan.

Tujuan-tujuan Pengembangan

Sebuah organisasi sepak bola yang baik harus membangun seksi-seksi kelompok umur yang spesifik, supaya benar-benar bisa menetapkan sasaran tertentu yang harus dicapai di setiap kelompok umur tersebut, dan memungkinkan organisasi untuk melakukan pengawasan yang lebih baik terhadap perkembangan pemain dan pelatihan yang mereka jalani.

Kelompok Umur 11/12:

Tujuan utama dari kelompok umur ini adalah untuk mengembangkan keterampilan teknik dasar permainan, sebagai berikut:
Kontrol bola.
Membawa bola (dengan masing-masing kaki).
Tendangan (langsung mengarah ke gawang atau tendangan pisang/melengkung) (dari luar kotak penalti).
Operan dalam dan luar kaki (juga dengan tendangan melengkung).
Crossing (panjang/pendek).
Sundulan bertahan dan menyerang.
Eksekusi (didalam kotak penalti).
Antisipasi
Improvisasi

Terapkan keterampilan-keterampilan teknik ini pada sebuah pertandingan, dalam posisi bertahan atau menyerang Penetapan posisi baik untuk pemain bertahan maupun menyerang akan mulai diperkenalkan pada tingkat umur ini. Pertandingan-pertandingan tingkat lokal dan propinsi harus mulai diikuti untuk mendapatkan pengalaman bertanding.

Kelompok Umur 13/14:

Pengembangan pada tingkat usia ini, akan difokuskan pada kecepatan reaksi dari penerapan seluruh keterampilan teknik dalam situasi pertandingan dari 2 v 1 sampai 6 v 5. Konsentrasi pada pengembangan keterampilan teknik yang setara untuk kedua belah kaki.

Adalah sebuah kebiasaan didalam sepakbola Brazil, pada seluruh tingkatannya, bahkan para profesionalnya, untuk melakukan peninjauan ulang dan latihan keterampilan teknik sebagai kegiatan rutin dalam latihan.

Pelatihan intensif dalam 4 aspek dasar sepakbola Brazil merupakan bagian dari U13/U14. Hal-hal tersebut sudah seharusnya menjadi keputusan-keputusan yang otomatis.

1. Bermain bola di lapangan.

2. Meminimalkan jumlah sentuhan terhadap bola.

3. Menerima bola dan memindahkan titik serangan.

4. Penempatan diagonal – bertahan dan menyerang. Muncul untuk menerima bola.

Intensitas latihan baik dalam posisi bertahan maupun menyerang akan semakin bertambah. Selain itu, para pemain di tingkat ini harus mulai belajar bermain di semua sektor lapangan (bertahan, tengah dan menyerang). Berbagai tekanan serangan, sirkulasi bola dan rotasi pemain (ketika bertahan) juga diperkenalkan di tingkat ini.

Pertandingan-pertandingan tingkat lokal dan propinsi, dan beberapa pertandingan tingkat nasional harus diikuti untuk mendapatkan pengalaman bertanding.

Kelompok Umur 15/16:

Tujuan utama pengembangan di tingkat ini adalah latihan taktik dan teknik baik untuk setiap individu pemain maupun keseluruhan tim, sebagai berikut:
Seperti kami telah sebutkan, selalu lakukan peninjauan ulang keterampilan teknik.
Temukan sektor terbaik (bertahan/tengah/penyerang) bagi setiap pemain dan asahlah keahlian mereka di sektor tersebut.
Perencanaan (pola) taktik secara intensif.
Memperkuat siklus permainan dalam berbagai situasi, berbagai jenis tekanan dan berbagai strategi.
Pemahaman menyeluruh mengenai bagaimana membangun serangan dari belakang melalui jalur tengah maupun sayap.

Pertandingan-pertandingan tingkat lokal, propinsi, nasional dan beberapa pertandingan tingkat internasional harus mulai diikuti untuk mendapatkan pengalaman bertanding.

Kelompok Umur 17/19:

Tujuan utama di tingkat ini adalah untuk membangun pengetahuan taktik dan strategi untuk diterapkan diberbagai sistem (3-5-2/4-4-2/4-2-4). Membangun pemahaman mengenai berbagai jenis tekanan dan gerakan yang sesuai serta perputaran para pemain tengah. Seluruh siklus permainan harus dipahami oleh keseluruhan tim. Disarankan untuk terlibat dalam seluruh jadwal pertandingan yang tersedia, baik secara local, provinsi maupun nasional. Ikut serta-lah dalam turnamen yang diselenggarakan baik untuk U17/19 maupun untuk satu level diatasnya (U21).

Seleksi dan Penilaian Pemain Muda

Pada pendidikan sepakbola usia muda, seorang pelatih memiliki kesempatan untuk mendapatkan pemain melalui jaringan orang tua dan iklan di koran. Sangat penting untuk menjelaskan tujuan-tujuan sekolah sepakbola yang Anda kelola dan keuntungan dalam keikutsertaan dalam program sepakbola Anda.

Apabila anda melatih di tingkat sekolah atau universitas, evaluasi biasanya dilaksanakan setelah adanya komitmen kepada sang pemain. Referensi dari pelatih sebelumnya atau guru olahraga bisa menghemat waktu dalam seleksi pemain di tingkat sekolah atau universitas. Para pelatih di tingkat ini seringkali menemukan masalah sikap dan komitmen dari para pemain barunya, karena pada dasarnya tugas utama para pelajar ini adalah bersekolah atau kuliah. Karena itu perlu ditanyakan terlebih dahulu kepada calon pemain mengenai komitmen mereka serta cara mereka membagi waktu antara sepakbola dan sekolah/kuliah.

Apabila anda menjadi pelatih pada tingkat profesional, kualitas pasokan pemain menjadi faktor yang utama dalam seleksi pemain. Pemain bisa datang dari berbagai sumber. Banyak negara seperti Brazil, Belanda, Inggris dan Jerman, mengembangkan pemain bola profesional yang siap bertanding di usia muda. Sistem ini memberikan kesempatan bagi para pelatih untuk mendapatkan pemain yang bagus. Namun di negara seperti Indonesia, agak lebih sulit untuk menemukan pemain yang dididik dengan benar dan siap bermain secara sepakbola profesional.

Kita bisa meniru cara klub Brazil seperti E.C. Vitoria yang memiliki pencari bakat untuk mencari pemain muda yang memiliki kualitas. Prosesnya sebagai berikut:
Seorang pemain muda yang akan direkrut harus terlebih dahulu mengikuti ujian percobaan di kotanya/daerahnya.
Jika lulus, ia akan diundang untuk trial, berlatih dan bermain bersama dengan para pemain di kelompok umurnya di klub kita.
Perkembangannya selama beberapa waktu dipantau dan dicatat. Jika kemudian dirasa kemampuannya baik, pemain tersebut kemudian bisa dikontrak dengan masa percobaan selama beberapa bulan sebelum nantinya dikontrak permanen.

Klub-klub di Brazil memiliki aturan tidak resmi tentang jumlah ideal pemain yang direkrut sebagai bagian dari tim junior utama di tiap kelompok umur. Idealnya, jumlah pemain setiap tim kelompok umur adalah sekitar 28 orang. Ini berarti ketika mereka menemukan pemain baru dengan kualitas lebih baik, maka pemain yang sedang berada dalam tim bisa diminta untuk meninggalkan klub. Upaya mengembangkan pemain muda dalam sistem seperti ini memiliki resiko yang cukup besar jika pelatihan tidak dilakukan dengan benar karena adanya tekanan yang tak terhindarkan keatas para pemain muda ini untuk mencapai keberhasilan. Usia paling muda yang dianjurkan untuk pindah ke klub profesional adalah 14 tahun.

Tryout

Sangatlah penting bagi Anda sebagai pelatih utama, untuk berhati-hati agar tidak mengacaukan kesatuan tim Anda. Rotasi pemain besar-besaran yang dilakukan berkali kali akan menimbulkan kelemahan pengembangan konsep taktik. Jika seorang pemain baru hadir dalam tryout atau ujian percobaan dalam rangka menggantikan seseorang yang mengenal filosofi pelatihan Anda, memahami konsep-konsep permainan dan memiliki sikap yang positif; sesungguhnya Anda harus benar-benar berpikir beberapa kali untuk menggantikan dia. Pemain baru ini harus benar-benar memiliki keterampilan teknik yang jauh lebih baik dan beberapa kualitas tertentu untuk posisi khusus yang Anda cari.

Anda harus menyusun rencana ujian percobaan yang disesuaikan dengan kebutuhan Anda.

Sangatlah penting bagi Anda untuk memahami karakteristik setiap posisi, dan bagaimana melakukan evaluasi terhadap para pemain yang ada dengan benar. Anda selalu bisa mengembangkan keterampilan teknik, memperbaiki konsep taktik dan aspek-aspek kondisi fisik, namun Anda perlu berhati-hati terhadap kepribadian dan sikap pemain terhadap tim nya.

Penjelasan Mengenai Kualitas

Teknik:

Kemampuan untuk melakukan keterampilan secara benar, mengambil keputusan yang tepat dibawah tekanan.

1. Dalam proses pengembangan.

2. Harus memiliki kemampuan untuk melakukannya dalam berbagai situasi tekanan.

3. Harus mampu untuk menunjukkan kinerjanya dalam berbagai situasi tekanan.

Kepemimpinan:

1. Hal ini penting bagi pemain ini untuk memiliki sejumlah keterampilan komunikasi, dan mampu membantu tim, khususnya ketika dibawah situasi tekanan

2. Pemain dengan kapasitas untuk memimpin tim sepanjang pertandingan. Dia mampu menyampaikan dan menyokong perintah pelatih.

Jenis fisik:

Karakter fisik pemain

1. Tubuh atletis apapun dapat diterima

2. Dibutuhkan beberapa aspek spesifik seperti: tinggi, kuat, kecil dan kuat, kurus, dll.

3. Seorang pemain yang memenuhi seluruh kebutuhan yang diperlukan sebagai atlit yang baik dalam hal ukuran, kekuatan, dll. Kami merasa perlu untuk menyampaikan bahwa dalam metode kami, ukuran dan kecepatan adalah merupakan faktor penting bagi posisi bertahan bagian dalam seperti: swiper, stoper (pemain bertahan bagian dalam) dan pemain tengah bertahan.

Kecepatan:

1. Tidak perlu memiliki kecepatan tinggi dalam mengambil keputusan, dengan atau tanpa bola.

2. Kecepatan pada umumnya.

3. Kecepatan merupakan faktor penting untuk melaksanakan gaya permainan apapun.

Sebuah evaluasi teknik/taktik diperlukan untuk memberikan kesempatan yang cukup bagi pelatih untuk mengamati seluruh pemain yang tertarik melaksanakan program ini.

Anda harus mendapatkan sejumlah minimum peserta ujian percobaan dalam rangka menciptakan suasana persaingan dan tantangan yang dibutuhkan untuk menciptakan tekanan terhadap seluruh peserta.

Jumlah minimal pemain untuk sebuah ujian percobaan yang efektif adalah:

U11 sampai profesional – 20 orang pemain lapangan dan 2 orang penjaga gawang

U10 – 16 orang pemain dan 2 penjaga gawang (bukan ujian percobaan, hanya penempatan)

U8 – 10 pemain (semua diuji menjadi penjaga gawang) (bukan ujian percobaan, hanya penempatan) Tim A/B

Ujian percobaan di tingkat universitas atau tingkat lanjut perlu melibatkan pemain yang lebih dewasa dan berpengalaman untuk memberikan tantangan yang dibutuhkan dan menambah jumlah pemain.

Para pemain harus melalui proses pendaftaran dan mendapatkan nomor yang dipasang dibagian dada dan punggung. Para pembantu pelatih akan diberi lembaran formulir dengan informasi sebagai berikut: Nama pemain, tanggal lahir, posisi yang disukai, nomor punggung.

Lokasi pengamatan harus ditentukan untuk melakukan evaluasi. Setiap pelatih yang ditugasi untuk setiap lokasi pengamatan harus dapat menjelaskan: Bagaimana cara melakukan?; Kapan menerapkan?; Mengapa menggunakan?; Aspek-aspek taktik atau teknik permainan. Lokasi pengamatan harus dibagi berdasarkan jumlah pemain yang akan dievaluasi.

Jangan pernah mengijinkan lebih dari 10 pemain pada sebuah lokasi pengamatan dan jangan biarkan waktu ujian percobaan lebih lama daripada 3 jam untuk U15 keatas (termasuk profesional) dan 2 jam untuk U14 kebawah. Kualitas kinerja para pemain akan menurun dan pengambilan keputusan serta pengamatan yang keliru sangat mungkin bisa terjadi.

Pada setiap lokasi pengamatan, pertahankanlah keseimbangan kualitas pemain selama kondisi pertandingan. Para pemain terbaik harus ditempatkan bersama pada akhir evaluasi untuk bertanding secara penuh tanpa batasan. Sekarang inilah waktu pengambilan keputusan.

Persiapan Sebelum Seleksi

Pemanasan – 15 menit

Para pemain Brazil melakukan pemanasan tanpa bola dan melakukan peregangan. Para pemain muda membutuhkan penjelasan lebih mengenai gerakan dan langkah-langkah pemanasan yang benar. Pemanasan yang baik merupakan sebuah keharusan sebelum memulai ujian percobaan. Para pelatih akan lebih mampu untuk melakukan evaluasi koordinasi tubuh para pemain.

Lokasi pengamatan #1

1 v 1 dengan dua buah gawang. Tujuan kegiatan ini adalah untuk mengevaluasi keterampilan teknik dan pengambilan keputusan (baik bertahan maupun menyerang) dalam situasi tekanan pada umumnya. Gunakan dua buah gawang berukuran biasa untuk setiap kelompok umur yang Anda evaluasi. Masing-masing pemain harus diberi bola.

Mengenai durasi, kami menyarankan:

a. U10 dan dibawahnya – 10 detik

b. U14 dan dibawahnya – 15 detik

c. U15 dan diatasnya – 20 detik

Waktu ini didasarkan kepada tingkatan kemampuan untuk menjaga penguasaan bola dan mencetak gol atau mempertahankan gawang. Waktu maksimum yang diperbolehkan adalah 20 detik.

Hal-hal untuk diamati: Aspek-aspek penyerangan dan pertahanan individual. Sangatlah penting untuk menjelaskan dan menunjukkan aspek apa saja yang akan Anda amati.

Bertahan

- Kapan waktunya pemain harus merebut bola dengan menjegal atau menahan untuk mengulur waktu

- Garis pertahanan (pemain harus berada diantara pusat gawang dengan bola)

- Posisi tubuh: satu kaki didepan, lutut harus dalam keadaan tertekuk, bagian atas tubuh membungkuk dan tangan naik.

Menyerang

Opsi #1 – Jika pemain bertahan maju dengan tekanan yang cukup kuat dan menahan laju serangan, penyerang harus:

- menggunakan kaki bagian luar kearah bagian kaki yang lemah dari pemain bertahan

- lalu memotong kedalam dan menendang

Opsi #2 – Jika pemain bertahan maju terlalu cepat, tanpa berhasil mengendalikan diri, pemain menyerang harus:

- melakukan manuver untuk melewati pemain bertahan tersebut secepat mungkin dengan menggunakan keterampilan penguasaan bola individunya.

Opsi #3 – Jika pemain bertahan maju terlalu lambat untuk melakukan tekanan, pemain menyerang harus:

- menendang tembakan ke gawang dengan segera

Lokasi pengamatan #2

Pertandingan di lapangan ukuran biasa atau yang lebih kecil dengan tiga gawang. Tujuan dari lokasi pengamatan ini adalah untuk mengevaluasi
§61 · March 25, 2012 · Seleksi dan Penilaian · Tags: junior, klub, pemain, pengamatan, penilaian, persiapan, rekrutmen, seleksi, seleksi pemain muda, sepakbola, ssb ·

Teknik Menguasai dan Menerima Bola 1

Ditulis ulang dari buku “Principles of Brazilian Football” (Jose Thadeu Goncalves) oleh: Joko Hartono

Dalam menguasai dan menerima bola, ada 6 tingkatan progress yang harus dicapai dalam sebuah latihan:

Pertama, penerima bola harus berada pada posisi diagonal terhadap bola ketika bertahan dan menyerang karena pergerakan bola tik-tak sangat berbahaya, latihan ini mampu mengurangi kecepatan penyerangan dan membuat permainan lawan lebih mudah dibaca oleh pemain bertahan.

Kedua, penerima bola harus menghadapi pemain yang memegang bola, sambil memberikan kode jika telah siap untuk menerima bola.

Ketiga, ketika bola diberikan, si penerima harus bergerak menuju bola untuk menghindari antisipasi dari pemain lawan.

Keempat, jika memungkinkan si penerima bola harus mendapatkan bola hanya dengan satu sentuhan. Jika si penerima berada di daerah pertahanannya dan mendapatkan pressure lawan, pilihan yang terbaik adalah mengantisipasi bola dengan kepalanya menjauhkan bola dari pertahanan.

Kelima, penerima bola harus menerima bola sambil memutar tubuhnya ke arah berlawanan dimana bola tersebut datang, dan yang paling penting, perubahan arah bola, jika datangnya dari atas; sentuhan keduanya harus segera memberikan bola ke teman, jika tidak memungkinkan, mainkan bola di bawah penguasaan penuh.

Keenam, si penerima harus menggunakan lengannya untuk melindungi dirinya dari pressure lawan dan posisi lutut dibengkokan untuk membantu keseimbangan, bola yang lebih tinggi daripada lutut harus dapat diterima menggunakan kaki yang diangkat sehingga terhindar dari cedera karena bertabrakan dengan pemain bertahan lawan (teknik menerima bola atas dengan kaki berada di tanah berpotensi menimbulkan cedera lutut dan engkel).

Akan lebih baik yaitu dengan mengkombinasikan positioning terhadap ketinggian dan kekuatan bola karena positioning menjadi hal yang paling utama dalam menerima dan menguasai bola.

Macam-Macam Cara Menerima Bola

Kaki

Kaki paling baik digunakan untuk bola di permukaan tanah (jenis bola yang paling mudah diterima). Hal yang harus diperhatikan: Bagian dari kaki yang digunakan untuk menerima bola adalah bagian yang berdekatan dengan bola atau bahkan bersentuhan langsung saat diterima, intensitas pressure lawan terhadap si penerima bola, dan arah yang diinginkan si penerima setelah menerima bola, yaitu:

(a) Kaki bagian dalam:

Teknik yang paling sering digunakan menerima bola; teknik seperti ini sangat umum digunakan ketika si penerima mendapatkan pressure dari lawan dan dituntut harus bermain aman; Untuk menerima bola di bagian tengahnya gunakan kaki bagian tengah dengan telapak kaki dimiringkan agar bola tidak memantul, tumit diangkat (jari-jari kaki diangkat ke atas) untuk mencegah bola terlepas dari penguasaan dan posisi kaki yang menerima bola berada di depan kaki yang tidak menerima bola (posisinya dibengkokan); di titik pada saat menerima, kaki yang menerima bola diayunkan ke belakang sehingga sekarang posisi kedua kaki sejajar dan bola berada di antaranya; dan jangan lupa lengan diangkat dan lutut dibengkokan agar tersedia ruang banginya untuk bergerak dan menghindari sergapan lawan.

(b) Kaki bagian luar:

Biasanya digunakan ketika pressure dari pemain bertahan lawan datang dari belakang si penerima (Masternya adalah Dunga mantan pemain timnas Brazil) atau ketika pressure dari lawan cukup jauh dan ada ruang untuk menyerang ke pertahanan lawan dengan cepat (Masternya adalah Ronaldo mantan pemain Inter Milan dan timnas Brazil); respon seperti itu membantu membangun serangan balik yang cepat; kaki bagian luar dimiringkan dimana sebelumnya kaki yang menerima berada di depan tetapi menahan bola kemudian sejajar kembali dengan kaki lainnya; bagian luar lengan diangkat sejajar bahu untuk melindungi diri dari gerakan lawan.; Jika bola yang diterima terlepas dari penguasaan dengan kaki bagian luar ini menunujukan keputusasaan sebagai konsekuensi dari presure tinggi yang diterapkan lawan saat menerima bola dengan reaksi yang lambat dari penerima; masalah paling utama menggunakan kaki bagian luar adalah jika tekniknya kurang dikuasai maka beresiko mengundang cedera pada lutut.

( c) Bagian telapak kaki:

Teknik ini digunakan ketika si penerima bermain di wilayah pertahanan (dekat dengan gawang), dia ingin memberikan waktu bagi pemain belakang untuk mendekati gelandang atau bagi penyerang agar gelandang segera menekan dan menutup ruang (Romario, mantan pemain timnas Brazil menggunakan teknik ini ketika Piala Dunia 1994); Ada 3 keadaan menguntungkan jika menggunakan teknik seperti ini : (1) Memberikan waktu yang cukup bagi pemain lain untuk menutup ruang/jarak dengan penyerang, (2) Overlapping, (3) Membangun keseimbangan posisi sebelum menentukan keputusan apakah memutar kemudian menembak atau menunggu kemudian memberikan bola kepada pemain lain yang berlari dari belakang; ingat poin penting ini; bagian kaki yang menerima harus sejauh mungkin dari pressure lawan; si penerima membengkokan dadanya, lengan diangkat setinggi bahu untuk menghalau pressure lawan; lutut yang tidak menerima bola harus dibengkokan; dan keseimbangan tubuh harus dijaga terhadap pressure lawan.

Paha

(Digunakan untuk menerima bola yang datangnya lebih tinggi daripada lutut tetapi lebih rendah daripada pinggang). Paha si penerima harus menghadap bola ketika datang dan bergerak maju untuk menyongsong bola; kaki diangkat dan dibengkokan 60 derajat, otot paha menjadi rileks sehingga bola yang diterima akan meluncur mulus ke tanah.

Dada

(Bagian dari tubuh yang biasanya digunakan untuk menerima bola yang datangnya lebih tinggi daripada pinggang tetapi tidak dapat dijangkau oleh kaki). Si penerima membusungkan dadanya ketika di udara kemudian melepaskannya sesaat setelah menyentuh bola; dada diposisikan menghadap langit untuk mengantisipasi jika penerimaan bola kurang baik, diharapkan bola akan memantul kemudian jatuh ke lapangan ketika sentuhan kedua.

Kepala

(Tidak lumrah untuk menguasai bola menggunakan kepala, karena akan mengakibatkan hal yang tidak diharapkan seperti serangan balik). Pemain menggunakan kepala khususnya bagian dahi dengan posisi leher yang kokoh sebelum bola diterima; bola akan berada pada penguasaan penuh; si pemain mengikuti bola dengan matanya dan menunggu bola jatuh ke tanah sebelum kemudian di-dribling atau ditendang.

METODOLOGI KEPELATIHAN SEPAK BOLA

A. PHYSICAL SKILLS
Pentingnya Kondisi fisik atlet memegang peranan yang sangat penting dalam suatu program latihan. Program latihan kondisi fisik haruslah direncanakan secara baik dan sistematis, ditujukan untuk meningkatkan kesegaran jasmani dan kemampuan fungsional dari sistem tubuh sehingga dengan demikian memungkinkan atlet untuk mencapai prestasi yang lebih baik.Jika kondisi fisik baik maka:
1. Akan ada peningkatan dalam kemampuan sistem sirkulasi dan kerja jantung
2. Akan ada peningkatan dalam kekuatan, kelentukan, stamina, kecepatan dan komponen kondisi fisik lainnya.
3. Akan ada ekonomi gerak yang lebih baik pada waktu latihan
4. Akan ada pemulihan yang lebih cepat dalam organ-organ tubuh setelah latihan
5. Akan ada respons yang cepat dari organisme tubuh kita apabila sewaktu-waktu respon demikian diperlukan.

Kalau faktor-faktor tersebut tidak atau kurang tercapai setelah suatu masa latihan kondisi fisik tertentu, maka hal ini berarti bahwa perencanaan dan sistematik latihan kurang sempurna. Karena sukses dalam olahraga sering menuntut keterampilan yang sempurna dalam situasi strees dalam meningkatkan prestasi atlet.Jadi, sebelum diterjunkan ke dalam gelanggang pertandingan, seorang atlet harus sudah berada dalam suatu kondisi fisik dan tingkat fitness yang baik untuk menghadapi intensitas kerja dan segala macam strees yang akan dihadapinya selama bertanding.

Tanpa adanya kondisi fisik yang seksama dan serius atlet harus dilarang untuk mengikuti suatu pertandingan.Saat-saat yang paling berbahaya dalam latihan biasanya adalah tiga atau empat minggu pertama dari musim latihan, oleh karenanya pada saat itu atlet biasanya belum memiliki kekuatan, kelentukan, daya tahan dan keterampilan yang cukup, yang berarti bahwa kondisi fisiknya masih jauh di bawah kondisi yang diperlukan untuk suatu latihan yang berat atau pertandingan. Faktor yang lain adalah, bahwa dia belum cukup lincah dalam melakukan gerakan-gerakan sehingga kekakuan bergerak sering dapat menyebabkan timbulnya cedera-cedera otot dan sendi.Dalam melakukan latihan-latihan kondisi fisik serta perkembangan fitness yang optimal, banyak tekanan yang harus diberikan pada perkembangan tubuh secara keseluruhan yang secara teratur harus ditambah dalam intensitasnya. Dalam pre-season, yaitu musim latihan jauh sebelum pertandingan, berbagai komponen kondisi fisik harus dilatih agar pada waktu atlet memasuki musim-musim latihan berikutnya yaitu early dan mid season, dia sudah mencapai kondisi fisik yang baik.

Proses conditioning dalam olahraga adalah suatu proses yang harus dilakukan dengan hati-hati, dengan sabar, dan dengan penuh kewspadaan terhadap atlet. Melalui latihan yang berulang-ulang dilakukan, yang sedikit demi sedikit ditambah dalam intensitas dan kompleksitasnya, atlet lama-kelamaan akan berubah menjadi orang yang lebih lincah, lebih kuat, lebih terampil dan dengan sendirinya lebih efektif.

Proses conditioning harus dapat membangkitkan reaksi-reaksi yang positif dalam tubuh kita, yaitu kemajuan dalam organisasi neurophysicologis kita, dan kemajuan dalam penyesuaian perubahan-perubahan(adaptive alterations) dalam jaringan-jaringan tubuh kita.Para ahli olahraga berpendapat bahwa atlet yang mengikuti suatu program latihan kondisi fisik pre-season yang intensif selama 6 – 10 minggu akan memiliki kekuatan, daya tahan, dan stamina yang lebih baik selama musim latihan berikutnya, dibandingkan dengan atlet-atlet yang memulai program kondisinya hanya satu-dua minggu sebelum permulaan musim latihan.

Setelah atlet mencapai tingkatan kondisi fisik yang baik untuk menghadapi musim-musim berikutnya, latihan-latihan kondisi tersebut harus tetap dilanjutkan selama musim dekat pertandingan. Meskipun tidak seintensif seperti sebelumnya, agar tingkatan kondisi fisik dapat tetap dipertahankan selama musim-musim latihan tersebut.Selanjutnya akan diuraikan berbagai macam serta bentuk latihan kondisi fisik yang sebaiknya dimasukkan dalam program latihan kondisi
Program latihan fisik untuk pemain sepak bola itu ada bermacam-macam, biasanya setiap klub menjalankan program latihan fisik yg berbeda untuk setiap pemainnya. Jadi tergantung dimana kurangnya pemain tersebut.

Tapi secara umum program latihan fisik untuk pemain sepak bola itu sebagai berikut :
1. Program peningkatan kecepatan (Speed)
Misalnya:Sprint,dll.
2. Power.
Misalnya: Memanfaatkan berat tubuh sendiri seperti pull-up, push-up, dan bergelantungan dengan kedua tangan atau dengan bantuan peralatan seperti barbel dan dambel.
3. Kelincahan (agility).
Misalnya: Game-game di lapangan (tergantung pelatih)
4. Endureance
Misalnya : joging mengelilingi lapangan beberapa kali, bisa dibatasi oleh waktu ataupun tidak tergantung dengan kebutuhan fisik.
5. Koordinasi.
Misalnya: Latihan untuk kelenturan tubuh dan keseimbangan.
Beberapa bentuk latihan fisik yang lain juga dibutuhkan dalam olahraga sepak bola tetapi pada umumnya hanya bersifat penunjang skill pemain. Seperti fleksibility, strenght, stamina dan mobility. Sebagian besar unsur yang terkandung dalam bentuk latihan tersebut telah tercakup dalam beberapa komponen latihan yang pokok diatas.

B. TECHNICAL SKILLS
Teknik - Teknik Dasar Permainan Sepakbola
Untuk bermain bola dengan baik pemain dibekali dengan teknik dasar yang baik. Pemain yang memiliki teknik dasar yang baik pemain tersebut cenderung dapat bermain sepakbola dengan baik pula. Beberapa teknik dasar yang perlu dimiliki pemain sepakbola adalah Menendang (kicking), Menghentikan atau Mengontrol, Menggiring (dribbling), Menyundul (heading), Merampas (tacling), Lemparan kedalam (trow – in) dan Menjaga Gawang (Goal Keeping). Dibawah ini akan dijelaskan beberapa teknik Menendang, Menghentikan, dan Mengiring bola dalam permainan Sepakbola.
1. Menendang (kicking)
Menendang bola merupakan salah satu karakteristik permainan sepakbolayang paling dominan. Tujuan utama menendang bola adalah untuk mengumpan (passing), dan menembak kearah gawang (shooting at the goal). Dilihat dari perkenaan bagian kaki ke bola, menendang dibedakan menjadi beberapa macam, yaitu Menendang dengan kaki bagian dalam, Menendang dengan kaki bagian luar, dan menendang dengan punggung kaki.
A. Menendang dengan kaki bagian dalam.
Pada umumnya teknik ini digunakan untuk mengumpan jarak pendek. Analisis geraknya adalah sebagai berikut :
• Badan menghadap sasaran di belakang bola
• Kaki tumpu berada disamping bola kurang lebih 15 cm, ujung kaki
menghadap sasaran, lutut sedikit ditekuk.
• kaki tending ditarik kebelakang, dan ayunkan ke depan.
• setelah terjadi benturan dilanjutkan dengan Follow trow,(gerakan
lanjutan)
B. Menendang dengan kaki bagian luar
Pada umumnya teknik menendang dengan kaki bagian luar digunakan untuk mengumpan jarak pendek. Analisis geraknya sebagai berikut :
• Posisi badan dibelakang bola, kaki tumpu disamping belakang bola 25 cm,
ujung kaki menghadap kesasaran, dan lutut sedikit ditekuk.
• kaki tendang berada di belakang bola, dengan ujung kaki menghadap
kedalam
• kaki tending ditarik kebelakang dan ayunkan kedepan
• Perkenaan bola tepat di punggung kakibagian luar, dan tepat pada tengah –
tengah bola
• Gerakan lanjutan kaki tending diangkat serong kurang lebih 45 derajat
menghadap sasaran.
C. Menandang dengan punggung kaki.
Pada umumnyamenendang dengan punggung kaki digunakan untuk menembak ke gawang atau shooting. Analisis gerakanya sebagai berikut :
• Badan dibelakang bola sedikit condong kedepan, kaki tumpu diletakkan di
samping bola dengan ujung kaki menghadap kesasaran, kaki sedikit
ditekuk.
• Kaki tending berada di belakang bola dengan punggung kaki menghadap
kedepan / sasaran
• Kaki tending tarik ke belakang dan ayunkan kedepan hingga mengenai
bola.
• Perkenaan kaki pada bola tepat pada punggung kaki penuh dsan tepat
pada tengah – tengah bola.
• Gerakan lanjut kaki tending diarahkan dan di angkat kearah sasaran.

a) Passing (mengumpan)
Menendang bola yang bertujuan untuk mengumpankan bola kepada teman. Baik pada jarak dekat ataupun jauh. Bentuk dasar passing yaitu passing bawah dan passing atas. Metode pelatihannya diantaranya :
 Passing berpasangan dengan 1 bola berhadap-hadapan pada jarak sekitar 5-10 meter
 Passing berpasangan pada jarak 30-40 meter dengan tendangan melambung.
b) Shooting
Shooting pada umumnya tendangan keras kearah gawang yang bertujuan untuk menghasilkan gol. Proses pelatihannya :
 Menendang keras kearah gawang pada jarak 10-15 meter atau diluar kotak penalti.
 Sebelum shooting, bola digiring terlebih dahulu, baru kemudian ditendang.
 Menerima bola dari teman (bola passing), kemudian ditendang (shooting) tanpa menunggu bola berhenti.


2. Menghentikan Bola ( Control )
Menghentikan bola merupakan salah satu teknik dasar dalam permainan sepakbola yang penggunaanya bersamaan dengan teknik menendang bola. Tujuan menghentikan bola adalah untuk mengontrol bola, yang termasuk didalamnya adalah untuk mengatur tempo permainan, mengalihkan laju permainan, dan memudahkan untuk passing. Analisis gerakanya sebagai berikut :
• Posisi badan segaris dengan datangnya bola.
• Kaki tumpu mengarah pada boladengan lutut sedikit ditekut.
• Kaki penghenti diangkat sedikit deengan permukaan bagian dalam kaki
dijulurkan kedepan segaris dengan datangnya bola.
• Bola menyentuh kaki persis dibagian dalam/mata kaki
• Kaki penghenti mengikuti arah bola.
Untuk teknik menghentikan bola masih terdapat banyak cara yang dapat dilakukan diantaranya yaitu menggunakan Punggung kaki, Paha, Dada, serta Kepala apabila memungkinkan.
3. Menggiring Bola (Dribling)
Pada dasarnya menggiring bola adalah menendang terputus – putus atau pelan, oleh karenanya bagian kaki yang dipergunakan dalam menggiring bola sama dengan bagian kaki yang dipergunakan untuk menendang bola. Menggiring bola bertujuan antara lain untuk mendekati jarak kesasaran, melewati lawan, dan menghambat permainan. Dibawah ini akan di jelaskan mengenai posisi tubuh saat menggiring bola dengan menggunakan kaki bagian dalam :
• Posisi kaki menggiring bola sama dengan posisi menendang bola.
• Kaki yang digunakan untuk menggiring bola tidak ditarik kebelakang hanya diayunkan kedepan.
• Diupayakan setiap melangkah, secara teratur bola disentuh/ didorong bergulir kedepan.
• Bola bergulir harus selalu dekatdengan kaki agar bola dapat dikuasai
• Pada waktu menggiring bolakedua lutut sedikit ditekuk untuk mempermudah penguasaan bola.
• Pada saat kaki menyentuh bola, pendangan ke arah bola dan selanjutnya melihat situasi kelapangan
4. Menyundul bola
Selain menggunakan kaki, pemain bola juga sering menggunakan kepalanya untuk mengumpan maupun memasukkan bola ke alam gawang lawan. Bola yang melayang di udara menjadi “makanan” bagi kepala untuk mengarahkannya ke rekan satu tim atau ke dalam gawang lawan. Memindahkan bola dengan kepala inilah yang disebut dengan menyundul bola.
Menyundul bola dapat dilakukan dengan beberapa cara. Cara yang paling umum adalah dengan melompat menyamput datangnya bola. selain dengan melompat ke atas, ada juga pemain yang menyundul bola sambil menjatuhkan badan. Hal ini dilakukan apabila bola yang datang melayang tidak begitu tinggi dari tanah. Cara ini sering mengecoh pemain bertahan dan penjaga gawang lawan, karena biasanya bola yang melayang tidak begitu tinggi dari tanah akan disambut dengan kaki, bukan dengan kepala.

C. TACTICAL SKILLS
Keputusan dan tindakan atlet dalam sebuah pertandingan untuk mendapatkan keuntungan dari permainan lawan. Seperti pengetahuan sang atlet, membaca situasi pertandingan dan pengambilan keputusan apa yang harus diperbuat dalam pertandingan tersebut.
Dalam sepak bola hal ini sangat berkaitan dengan situasi dalam berjalannya sebuah pertandingan, karena dalam sekian waktu berjalannya pertandingan terdapat banyak situasi yang berbeda. Maka harus di butuhkan kemampuan tersendiri untuk berkreasi dalam membaca situasi permainan.
Permainan sepak bola adalah sebuah permainan yang mengandalkan kerja sama tim untuk meraih kemenangan. Selain kemampuan individu, kerjasama dan strategi yang diterapkan dalam permainan sepak bola memiliki pengaruh yang cukup besar terhadap hasil pertandingan. Setiap tim memiliki strategi masing-masing untuk memenangkan pertandingan sepak bola.
Strategi permainan biasanya ditentukan oleh pelatih masing-masing tim sebelum permainan dimulai. Pelatih akan menentukan strategi apa yang sesuai untuk dimainkan menghadapi calon lawannya, dengan menganalisa kelebihan dan kelemahan tim lawan. Strategi tersebut diantaranya adalah formasi tim, pemain yang diturunkan dalam pertandingan, taktik yang akan dipakai dalam permainan, serta siapa saja pemain yang akan bertindak sebagai kapten tim, pengambil tendangan bebas, tendangan sudut, dan tendangan pinalti.
 Formasi Tim
Satu tim sepak bola terdiri dari sebelas pemain termasuk penjaga gawang. Untuk mengatur posisi pemain, kecuali penjaga gawang, diperlukan suatu skema permainan, sehingga pemain tidak menumpuk pada satu posisi saja. Hal ini mutlak perlu, karena dalam sepak bola terdapat tiga posisi pemain yang harus diisi. Ketiga posisi tersebut adalah pemain bertahan (bek), pemain tengah (gelandang), dan pemain depan (penyerang).
Skema posisi pemain yang bermain dalam pertandingan sepak bola ini biasa disebut dengan nama formasi tim. Dalam sepak bola terdapat bermacam macam formasi yang biasa diterapkan oleh setiap pelatih. Penggunaan formasi ini disesuaikan dengan kondisi tim secara menyeluruh dan lawan yang akan dihadapi. Biasanya setiap tim memiliki satu atau dua formasi utama yang sesuai dengan kemampuan pemain dalam tim tersebut, dan merupakan formasi yang dinilai paling baik bagi tim.
Formasi yang digunakan oleh pelatih dalam permainan sepak bola cukup beragam. Masing-masing formasi memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Secara umum, formasi yang digunakan dalam permainan sepak bola terdiri dari formasi standar 4-4-2 (4 pemain bertahan – 4 pemain tengah – 2 pemain depan), 3-5-2, 4-3-3, 3-4-3, 4-5-1, 5-3-2, dan 3-6-1. Masing masing formasi tersebut memiliki formasi turunan, yang dapat diubah sesuai dengan kebutuhan tim.
 Susunan Pemain
Selain menentukan formasi yang akan diterapkan oleh timnya dalam permainan, pelatih juga akan menentukan siapa saja pemain yang akan diturunkan pada pertandingan tersebut. Penentuan pemain yang akan diturunkan pelatih tersebut biasanya didasarkan kepada performa pemain tersebut, kemampuan individu, kondisi dan mental pemain, serta kebutuhan tim secara keseluruhan.
Pada saat pertandingan sepak bola sedang berlangsung, pelatih dapat merubah formasi timnya serta mengganti pemain yang dianggapnya tidak maksimal, cidera atau faktor lain. Seuau dengan situasi yang ada.
 Taktik dan strategi
Masing-masing pelatih memiliki taktik sendiri-sendiri dalam menghadapi pertandingan sepak bola. Ada pelatih yang senang menggunakan taktik menyerang secara frontal, ada juga pelatih yang menginginkan timnya bermain aman, dan bertahan, dengan sekali-kali melakukan serangan balik.
Serangan yang dilakukan oleh sebuah tim juga bermacam-macam. Ada tim yang mengandalkan serangan langsung melalui bagian tengah lapangan, ada tim yang menyerang dengan melakukan umpan-umpan pendek dan cepat dengan sesekali mengirim umpan panjang, ada juga yang memanfaatkan lebar lapangan untuk melakukan penyerangan, dan ada juga tim yang langsung mengirim bola dari belakang ke depan, tanpa melalui pemain tengah. Sistim permainan menyerang yang cukup terkenal adalah “TOTAL FOOTBALL” (sistim permainan yang dikembangkan Belanda dengan melakukan serangan secara simultan ke arah gawang lawan oleh semua pemain, selain penjaga gawang), serta “KICK AND RUSH” yang banyak digunakan oleh tim-tim dari daratan Inggris.
Dalam bertahan, setiap tim juga memiliki pola permainan tersendiri. Pelatih dapat menginstruksikan pemain bertahan untuk melakukan penjagaan daerahnya, untuk mengawal pemain lawan yang memasuki wilayah pertahanannya. Selain penjagaan wilayah, seorang pemain bertahan juga dapat diminta untuk menjaga satu orang pemain lawan yang dianggap berbahaya (biasanya penyerang). Selain itu ada lagi sistim pertahanan dalam sepak bola yang cukup efektif, namun perlu koordinasi yang baik. Sistim yang dimaksud adalah perangkap offside. Selain menentukan sistim permainan yang akan diterapkan oleh timnya, seorang pelatih juga akan menunjuk beberapa pemain untuk tugas-tugas khusus. Pelatih akan menunjuk seorang pemainnya untuk berperan sebagai kapten tim. Pemain yang ditunjuk sebagai kapten biasanya pemain yang cukup berpengalaman dan mempunyai pengaruh yang besar pada rekan-rekannya
Pada intinya Proses yang harus dilakukan harus didasari pada :
 Knowladge
 Reading The Situation
 Decision Making Skills
Hal ini bisa da lakukan dengan metode pelatihan total football atau kick and rush. Dan banyak lagi modifikasi bentuk pelatihan yang disesuaikan dengan sebuah situasi dalam pertandingan.



D. MENTAL SKILLS
Mental skill pada intinya yaitu kesiapan pikiran seseorang untuk memenuhi tuntutan psikologis dalam suatu olahraga. Pada umumnya berdasarkan dari motivasi, konsentrasi, percaya diri dan pengendalian emosional.
Meningkatnya stres dalam pertandingan dapat menyebabkan atlet bereaksi secara negatif, baik dalam hal fisik maupun psikis, sehingga kemampuan olahraganya menurun. Mereka dapat menjadi tegang. denyut nadi meningkat, berkeringat dingin, cemas akan hasil pertandingannya, dan mereka merasakan sulit berkonsentrasi. Keadaan ini seringkali menyebabkan para atlet tidak dapat menampilkan permainan terbaiknya. Para pelatih pun menaruh minat terhadap bidang psikologi olahraga, khususnya dalam pengendalian stres.
Mental yang tegar, sama halnya dengan teknik dan fisik, akan didapat melalui latihan yang terencana, teratur, dan sistematis. Dalam membina aspek psikis atau mental atlet, pertama-tama perlu disadari bahwa setiap atlet harus dipandang secara individual, yang satu berbeda dengan yang lainnya. Profil psikologis atlet biasanya berupa gambaran kepnbadian secara umum, potensi intelektual. dan fungsi daya pikimya yang dihubungkan dengan olahraga.
Aspek-aspek Psikologis yang berperan dalam Olahraga
Pengaruh faktor psikologis pada atlet akan terlihat dengan jelas pada saat atlet tersebut bertanding. Berikut ini akan diuraikan beberapa masalah psikologis yang paling sering timbul di kalangan olahraga, khususnya dalam kaitannya dengan pertandingan dan masa latihan.


 Berpikir Positif
Berpikir positif dimaksudkan sebagai cara berpikir yang mengarahkan sesuatu ke arah positif, melihat segi baiknya. Hal ini perlu dibiasakan bukan saja oleh atlet, tetapi terlebih-lebih bagi pelatih yang melatihnya. Dengan membiasakan diri berpikir positif, maka akan berpengaruh sangat baik untuk menumbuhkan rasa percaya diri, meningkatkan motivasi, dan menjalin kerja sama dengan berbagai pihak.
 Motivasi
Motivasi dapat dilihat sebagai suatu proses dalam diri seseorang untuk melakukan sesuatu sebagai usaha dalam mencapai tujuan tertentu. Motivasi yang kuat menunjukkan bahwa dalam diri orang tersebut tertanam dorongan kuat untuk dapat melakukan sesuatu.
Ditinjau dari fungsi diri seseorang, motivasi dapat dibedakan antara motivasi yang berasal dan luar (ekstrinsik) dan motivasi yang berasal dari dalam diri sendiri (intrinsik). Dengan pendekatan psikologis diharapkan atlet dalam setiap penampilannya dapat memperlihatkan motivasi yang kuat untuk bermain sebaik-baiknya, sehingga dapat memenangkan pertandingan.Oleh karena itu, pelatih harus memperlihatkan bahwa ia menghargai hasil kerja atlet secara konsekue
 Pengendalian Emosi
Faktor-faktor emosi dalam diri atlet menyangkut sikap dan perasaan atlet secara pribadi terhadap diri sendiri, pelatih maupun hal-hal lain di sekelilingnya. Bentuk-bentuk emosi dikenal sebagai perasaan seperti senang, sedih, marah, cemas, takut, dan sebagainya. Bentuk-bentuk emosi tersebut terdapat pada setiap orang. Akan tetapi yang perlu diperhatikan di sini adalah bagaimana kita mengendalikan emosi tersebut agar tidak merugikan diri sendiri.
Pengendalian emosi dalam pertandingan olahraga seringkali menjadi faktor penentu kemenangan. Para pelatih harus mengetahui dengan jelas bagaimana gejolak emosi atlet asuhannya, bukan saja dalam pertandingan tetapi juga dalam latihan dan kehidupan sehari-hari. Pelatih perlu tahu kapan dan hal apa saja yang dapat membuat atletnya marah, senang, sedih, takut, dan sebagainya. Dengan demikian pelatih perlu juga mencari data-data untuk mengendalikan emosi para atlet asuhannya. yang tentu saja akan berbeda antara atlet yang satu dengan atlet lainnya.
Gejolak emosi dapat mengganggu keseimbangan psikofisiologis seperti gemetar, sakit perut, kejang otot, dan sebagainya. Dengan terganggunya keseimbangan fisiologis maka konsentrasi pun akan terganggu, sehingga atlet tidak dapat tampil maksimal. Seringkali seorang atlet mengalami ketegangan yang memuncak hanya beberapa saat sebelum pertandingan dimulai. Demikian hebatnya ketegangan tersebut sampai ia tidak dapat melakukan awalan dengan baik. Apalagi jika lawannya dapat menekan dan penonton pun tidak berpihak padanya, maka dapat dibayangkan atlet tersebut tidak akan dapat bermain baik. Konsentrasinya akan buyar, strategi yang sudah disiapkan tidak dapat dijalankan, bahkan ia tidak tahu harus berbuat apa.
 Kepercayaan Diri
Dalam olahraga, kepercayaan diri sudah pasti menjadi salah satu faktor penentu suksesnya seorang atlet. Masalah kurang atau hilangnya rasa percaya diri terhadap kemampuan diri sendiri akan mengakibatkan atlet tampil di bawah kemampuannya. Karena itu sesungguhnya atlet tidak perlu merasa ragu akan kemampuannya, sepanjang ia telah berlatih secara sungguh-sungguh dan memiliki pengalaman bertanding yang memadai.
Peran pelatih dalam menumbuhkan rasa percaya diri atletnya sangat besar. Syarat untuk untuk membangun kepercayaan diri adalah sikap positif. Beritahu pemain di mana letak kekuatan dan kelemahannya masing-masing. Buatkan program latihan untuk setiap atlet dan bantu mereka untuk memasang target sesuai dengan kemampuannya agar target dapat tercapai jika latihan dilakukan dengan usaha keras. Berikan kritik membangun dalam melakukan penilaian terhadap atlet. Ingat, kritik negatif bahkan akan mengurangi rasa percaya diri..
 Konsentrasi
Konsentrasi merupakan suatu keadaan di mana kesadaran seseorang tertuju kepada suatu obyek tententu dalam waktu tertentu. Makin baik konsentrasi seseorang, maka makin lama ia dapat melakukan konsentrasi. Dalam olahraga, konsentrasi sangat penting peranannya. Dengan berkurangnya atau terganggunya konsentrasi atlet pada saat latihan, apalagi pertandingan, maka akan timbul berbagai masalah.
Dalam olahraga, masalah yang paling sering timbul akibat terganggunya konsentrasi adalah berkurangnya akurasi lemparan, pukulan, tendangan & tembakan sehingga tidak mengenai sasaran. Akibat lebih lanjut jika akurasi berkurang adalah strategi yang sudah dipersiapkan menjadi tidak jalan, sehingga atlet akhimya kebingungan, tidak tahu harus bermain bagaimana dan pasti kepercayan dirinya pun akan berkurang. Untuk menghindari keadaan tersebut, perlu dilakukan latihan berkonsentrasi

Minggu, 01 Juli 2012

Goalkeeper Training


Goalkeeper Training


Goalkeeper Training


Goalkeeper Training


Goalkeeper Training


Goalkeeper Training


Prosedur Tim Futsal

Ehm, ini copy dari Handset Futsal yang q bagiin ma anggota tim ku...

Hal-Hal Penting
March 4th, 2008 by futsalproject

Sebelum Pertandingan
1.Jangan Begadang/Tidur menjelang Futsal
2.Makan & Minum Secukupnya Sbeleum Futsal
3.Check Tali-Sepatu
4.Bawa Kostum-Id-Sepatu-Rompi Selalu
5.Pemanasan Sebelum berangkat
6.Berdoa Sebelumnya, berkumpul untuk semangat
7.cek waktu jangan telat! 30 mins sudah onsite
8.sebelum 30 min. sebelumkick-off sudah pemanasan + Kostum ready
9.Bawa Minum + Supporter yang banyak terutama WANITA
10.Konfirmasi jadwal dan kehadiran, bila ganti no. konfirmasi

Perhatikan:
1.Aturan Pergantian Pemain
2.Kick-In
3.Bola mati-Durasi 4 Detik + Jarak Pemain 5m
4.Aturan Time Out
5.Akumulasi Free-Kick & Pelanggaran
6.jenis Free-Kick; Dengan Peluit/Tanpa, Jenis Isarat Free-Kick
7.Jenis-Jenis Pelanggaran
8.Dilarang Back-Pass ke Kiper Di Area Sendiri
9.Kartu Merah, boleh diganti setalah 1 menit
8.Posisi pemain yang diganti
9.throw kiper diluar area penalti sendiri
10.Dilarang Tackle
11.Posisi pemain yang digantikan,Posisi Sendiri
12.Naik-Offense dan Mundur Defense!

Materi Futsal Ver 1.0

program latihan FUTSAL

- Latihan Teknik Dasar FUTSAL
- Latihan Teknik Kontrol Bola
- Latihan Kerjasama Team
- Latihan Menyerang
- Latihan Bertahan
- Latihan Fisik FUTSAL
- Latihan Mental FUTSAL
- Latihan Taktik FUTSAL
- Latihan Teknik, Taktik & Strategi Kompetisi.

latihan nahan bola, kontrol bola ama shooting .. sekalian buat ngelatih defense kita maen bentar dibantu anak2 ged E lt. 1

pas latian maen....

temen2 ayo kita maen pendek dan cepat..positioning..

Pola 4-0 dengan variasi 1-2-1 dan 1-1-2, diperagakan nyaris sepanjang pertandingan oleh Socrates dkk dengan cukup baik.

“ Overall, permainan tim dengan strategi baru mengalami peningkatan yang sangat signifikan. Mereka mampu memainkan kombinasi bola – bola cepat dan variasi serangan lewat sayap dengan baik,” kata pelatih Justin Laksana usai pertandingan.

7 hari dengan total 4x latihan taktik, 5x latihan teknik dasar dan 2x sparing)

Finishing kita luar biasa jeleknya, pemain sendiri mengakui bahwa mereka kurang bersabar pada saat berhadapan dengan kiper dan jujur, kiper Korsel tampil luar biasa. Ke 2 pemain lupa dengan job masing-masing pada saat lawan melakukan serangan balik, dimana kordinasi dan posisi di lapangan telah terlupakan, hal ini menciptakan dis-organisasi di defence kami dan dimanfaatkan oleh Korsel. Inilah jawabannya mengapa kita bisa kalah dengan skor telak dari Korsel.

latihan defence pada saat di counter attack
tidaka bersabar dan terlalu banyak kesalahan timing, dimana passing yang dilakukan yang seharusnya pemain shooting. Dan juga teknik dasar yang rendah membuat kami bermain tidak efektif.


Bermain Futsal tidak jauh berbeda dengan bermain Sepakbola pada umumnya, butuh kekuatan stamina, mental dan strategi. Ada sedikit perbedaan mendasar dalam hal pola permainan dan pengaturan serangan.

Pola permainan dalam Futsal banyak didominasi permainan kaki ke kaki, maksudnya pengaturan dalam bertahan, maupun menyerang lebih banyak dilakukan
dengan umpan-umpan pendek, mengingat ukuran lapangan yang lebih kecil dibanding lapangan sepakbola. Dengan pola seperti ini skill dan kekompakan tim terutama dalam mengolah bola, mengumpan, menjaga pertahanan dan menyerang ke daerah lawan sangat diperlukan.

Didalam Futsal jarang sekali diterapkan umpan-umpan panjang, strategi ini hanya buang-buang energi, disamping itu juga tidak mencerminkan permainan yang baik dan enak dilihat . Namun demikian, bukannya hal tersebut dilarang atau tidak disarankan, tinggal kembali kepada individu sendiri, mau bagaimana memainkan permainan Futsal tersebut.
Jarangnya teknik-teknik tersebut diterapkan, hal ini lebih kepada bisa terciptanya pola permainan yang cantik, enak dilihat serta proses gol yang indah. Begitu juga dengan heading bola, gol-gol yang tercipta dengan kepala bisa lebih terlihat bagus dan enak untuk dilihat, terlebih jika proses penyerangan tersebut dilakukan dengan pola penyerangan terstruktur.

Nah sekarang tinggal bagaimana kita membuat suatu pola dan strategi bermain yang bagus, untuk hal itu tentunya ada beberapa hal yang menjadi fokus utama dalam menciptakan pola permainan yang bagus.
1. Penguasaan terhadap bola.
Untuk melatih penguasaan bola tahap pertama adalah dengan memfokuskan pada kekuatan dan kelincahan dalam pergerakan kaki, sebagaimana saya jelaskan dalam artikel Tips warming up sebelum bermain futsal, pemanasan sangat diperlukan, lakukan sesering mungkin dribling untuk menselaraskan pergerakan kaki dan arah bola, bisa dilakukan dengan variasi zig-zag.

2. Komposisi Pemain.
Untuk membentuk tim yang bagus, cermati skill tiap-tiap pemain dalam hal penguasaan bola, pengaturan serangan dan menyerang.Tempatkan pemain yang memiliki model pergerakan kaki yang rapat sebagai pemain bertahan, rapat di sini maksudnya model pergerakan kakinya yang tidak terlalu panjang, hal ini bisa lebih berguna untuk menghambat laju pergerakan bola lawan, dan sebaliknya tipe pemain dengan pergerakan panjang lebih bisa dimanfaatkan sebagai penyerang.
Untuk pemain tengah dibutuhkan sosok yang memiliki kemampuan mengatur serangan dan yang lebih diutamakan adalah kemampuan stamin yang paling prima, mengingat posisinya memungkinkan melakukan penyerangan dan bertahan
3. Teknik dan Pola Permainan.

Jumlah pemain Futsal bisa dilakukan 4 atau 5 orang termasuk penjaga gawang. Penempatan pemain yang pas menurut karakter dan gaya permainan masing-masing posisi akan lebih menyeimbangkan pola dalam bertahan maupun menyerang, adapun posisi yang bisa diterapkan sebagai berikut.
Jumlah pemain 5 orang :
1. Pola 1 - 2 - 2


Jumlah pemain 6 orang :
1. Pola 1-2-1-2
Untuk pola ini 1 orang penjaga gawang, 2 orang back kiri dan kanan, 1 gelandang dan 2 striker kiri dan kanan.
Pada saat bertahan posisi semua berada di daerah sendiri dengan pola:

Pengatur serangan yakni gelandang bisa mengumpan ke posisi dua penyerang dan bola bisa dimainkan diketiga posisi tersebut guna mencari celah untuk shooting bola ke gawang lawan.
Tugas back kiri/kanan selain menjaga pergerakan lawan, juga ada pembagian tugas ambil bola mati didaerah sendiri, jika bola mati ada di kanan maka back kanan yang mengambil bola, begitu juga sebaliknya, diusahakan jangan saling mengambil posisi,
tujuannya agar selalu fokus terhadap daerah/wilayahnya sendiri. Sementara tugas gelandang yakni mengatur serangan dan membantu pertahanan, makanya gelandang paling memiliki stamina dan skill yang lebih prima.

2. Pola 1-2-3
Pola ini bisa diterapkan dengan catatan posisi 2 bek bisa menjaga dan mampu membantu penyerangan, tentunya kapasitas 2 bek ini tidak hanya kuat mempertahankan area gawang, namun juga mempunyai skill dalam pengaturan serangan, sehingga tiga penyerang bisa leluasa mengobrak-abrik pertahanan lawan. Dengan pola ini diharapkan pola serangan lebih dipertajam.


3. Pola 1-1-2-2
Pola ini menjadikan ada posisi back yang menggantung dibelakang dua pemain tengah, hal ini bertujuan supaya si back tunggal tersebut bisa menghalau dengan lugas serangan-serangan yang kemungkinan lolos dari pertahanan sektor gelandang. Skill yang dimiliki oleh back tunggal ini harus benar-benar prima, mampu membaca pergerankan bola dan serangan lawan, disamping itu juga memiliki phisik yang kuat, mangingat posisi antara back tunggal dengan gelandang sejajar, dimana pada posisi ini akan menghalau serangan -serangan baik dari kiri maupun kanan, dan tentunya kerjasama dan kekompakan dengan posisi gelandang sangat perlukan.
Pada pola ini juga, posisi sayap kanan maupun kiri difungsikan bisa membantu pertahanan, turun ke bawah membantu back tunggal tersebut, maka dari itu posisi sayap ini harus memiliki kecepatan lari dimana harus melakukan penyerangan dan segera balik ke pertahanan.
Didalam pola ini, jika terjadi bola mati didaerah pertahanan kiri maupun kanan, maka yang berhak mengambil bola yakni masing2x sayap tersebut, tidak diserahkan kepada back tunggal tersebut, mengingat jika dilakukan oleh back tunggal, maka dikhawatirkan posisi pertahanan jadi lowong.
Dari semua pola yang diterangkan diatas, pada dasarnya diterapkan sebagai optimalisasi pola serangan atau pola bertahan dalam suatu permainan itu sendiri, sehingga para pemain bisa lebih memahami strategi permainan dan fokus terhadap tugas dari masing-pemain.

Membaca pola lawan

Futsal sudah cukup dikenal oleh masyarakat terutama diperkotaan, menjamurnya bisnis penyedia lapangan futsal banyak ditunjang oleh ketidak tersediannya lahan lapangan sepak bola disamping peminatnya yang cukup banyak. Jika kita amati, banyak para pengusaha Futsal yang memanfaatkan lahan “nganggur” berupa bekas gudang, daripada kosong lebih baik dijadikan lapangan Futsal. Walau dibilang harga sewanya mahal , namun para pehobi olahraga baru ini makin lama makin meningkat. Kita berharap semakin banyak dibuka lapangan-lapangan futsal baru, menjadi semakin ketatnya bisnis sewa lapangan Futsal sehingga harga sewa makin terjangkau oleh masyarakat.
Seiringnya perkembangan Futsal, banyak turnamen-turnamen diselenggarakan oleh berbagai kalangan, mulai dari tingkat pengelola Futsal, Perusahaan bahkan pemerintah daerah dan Nasional. Namun sepertinya gaung Futsal di Indonesia belum setenar saudara tuanya yakni Sepak Bola, entah karena pengelolaannya belum terpadu, belum ada induk olahraga atau apa.. entahlah, namun paling tidak kita sudah punya timnas Futsal, dan tempo hari ikut turnamen di Malaysia, kalo nggak salah timnas Futsal Inggris bisa dikalahkan… lumayan…

Jika anda sekarang rutin melakukan latihan Futsal bersama rekan-rekan se-tim anda, maka anda akan lebih banyak amati dan pelajari karakter bermain setiap individu dalam tim anda tersebut, jika tim anda sering melakukan latih tanding dengan tim lain, disamping karakter tiap pemain lawan juga akan anda amati karakter Tim tersebut dalam memainkan Futsal, maka dari itu banyak latih tanding dengan tim lain akan memberi banyak manfaat, terutama dalam hal membaca permainan Tim lawan, disamping itu juga kita bisa menyerap taktik dan strategi yang diterapkan tim lawan, sudah barang tentu sangat disarankan untuk memilih lawan yang lebih tangguh, paling tidak seimbang dengan tim kita.


Seperti halnya sepak bola pada umumnya, terdapat dua umum tentang karakteristik permainan, pertama permainan dengan umpan-umpan panjang dan cenderung mengandalkan kecepatan dan kekuatan, yang kedua permainan pendek, apik dan cantik, untuk yang terakhir ini biasanya enak untuk ditonton.

Seperti saya utarakan dalam artikel sebelumnya, bahwa permainan dengan umpan-umpan panjang jarang sekali diterapkan dalam permainan Futsal, biasanya tim yang masih menerapkan permainan ini banyak dipengaruhi oleh gaya permainan pemain-pemainnya, biasanya para pemain ini adalah pemain sepak bola biasa, yang mana mereka sudah terbiasa dengan lapangan besar dimana seringkali menerapkan umpan-umpan panjang dan tendangan-tendangan yang lumayan kencang dan keras, para pemain ini sering melakukan “passing” yang cepat dan langsung menusuk ke daerah lawan, dan juga setiap melakukan tendangan ke gawang, lebih banyak mengandalkan power, bertenaga dan gledek, satu hal lagi karakter dari permaian ini yakni dalam melakukan marking lebih rapat dan sedikit mengandalkan body contact, hal ini bisa dimaklumi karena kebiasaan mereka dilapangan besar memungkinkan untuk melakukan hal tersebut. Lalu bagaimana menghadapi gaya permainan seperti ini, jika tim kita memiliki kemampuan lebih, baik fisik dan skill, mungkin anda percaya diri untuk meladeni dengan permainan yang sama, namun jika terasa tim anda kurang percaya diri meladeni dengan kekuatan dan skill yang lebih, anda jangan underestimate dulu, masih banyak cara untuk melakukan perlawanan, kunci dari gaya permainan ini adalah passing , shooting dan marking.

Untuk meredam passing usahakan posisi masing-masing pemain yang sesuai dengan tugas dan fungsinya jangan sampai saling ngacak nggak beraturan, stick to the position, sedikit menurunkan irama permaian sebab jika terpancing ke permaian cepat maka akan sangat mudah mereka melakukan pasing-pasing yang mana banyak posisi – posisi pemain kita lowong, jika posisi sedang bertahan usahakan semua pemain lebih banyak berada kearah tengah-tengah dari daerah kita, tujuannya agar lebih menutup ruang tembak lawan, kalaupun tim lawan melakukan pasing dan shooting ke gawang melalui daerah luar sayap misalnya, paling tidak kesiapan kita menghalau serangan tersebut akan lebih terkoordinir jika posisi kita berada ditengah-tengah dan bisa saling menutup jika perlu.

Untuk menghalau tendangan yang rata-rata sangat bertenaga dan biasanya dilakukan dengan sangat cepat, maka hal yang harus diperhatikan adalah ruang tembaknya, jangan sampai kita memberi ruang tembak dan biasanya mereka bisa memanfaatkan ruang tembak sekecil apapun, peran pergerakan kaki kita sangat diperlukan untuk menghalau tendangan ke gawang seperti ini, paling tidak akan mempersempit ruang tembak.

Pada saat kita melakukan serangan ke daerah lawan, lakukan dengan pola umpan-umpan pendek namun terstruktur, jika kita melakukannya dengan umpan-umpan panjang maka lawan akan lebih gampang membaca permainan kita, karena mereka terbiasa dengan permainan seperti itu, walaupun skill dan stamina tim kita ada dibawah mereka, namun pola ini lebih memungkinkan diterapkan dengan kondisi tim seperti ini, dibanding harus menerapkan umpan-umpan panjang. Untuk menghindari marking yang cukup rapat, ada strategi yang bisa diterapkan, sering-seringlah melakukan umpan-umpan pendek dengan rekan se-tim, disamping itu juga melakukan re-posisi yang cepat dan tepat, tepat disini maksudnya jika anda mengumpan ke teman anda, anda harus segera bergerak kearah posisi lain dimana memungkinkan teman anda bisa memberikan bola kearah anda kembali. Dengan demikian marking yang rapat masih bisa kita lewati.

Untuk gaya permainan pendek dengan umpan dari kaki-ke kaki biasanya dilakukan oleh tim dengan pemain yang diatas rata-rata memiliki skill lebih dalam hal penguasaan bola, dalam tim seperti ini permainan tidak didominasi oleh tendangan-tendangan langsung ke gawang, namun dilakukan dengan umpan-umpan pendek mengarah ke daerah gawang lawan. Akan sangat sulit dihadang jika dilakukan dengan cepat, terstruktur dan terarah. Hal yang mungkin bisa diterapkan untuk menghadapi permainan ini adalah yang pertama posisi pemain kita, jangan sampai kacau nggak beraturan, sebab jika posisi sudah berantakan maka lawan akan dengan mudah melakukan penetrasi ke daerah gawang kita. Untuk itu perlu dilakukan latihan pergerakan kaki, karena dengan kelincahan dan kecepatan pergerakan kaki maka umpan-umpan pendek bisa kita antisipasi, seperti kita ketahui dalam permainan pendek jika bola sedang dibawa lawan posisi bola itu tidak akan jauh dari badannya jadi asal ruang gerak lawan bisa kita antisipasi, maka arah bolapun bisa kita baca.

Pada saat penyerangan, menghadapi tim dengan permainan pendek seperti ini manfaatkan celah dan area lebar lapangan yang ada, paling tidak kita bisa membuka ruang tembak, misalnya sudut kiri dan kanan bisa kita manfaatkan sebagi ruang tembak, karena biasanya daerah ini kurang sekali penjagaannya, lakukan latihan tendangan ke gawang dari kedua daerah ini dan ada satu hal yang perlu diketahui bahwa didalam permainan sepak bola, jika terjadi tendangan bebas atau tendangan langsung ke gawang, barikade pertahanan atau adanya posisi beberapa pemain didepan penjaga gawang, sangat membantu untuk menutup ruang tembak, namun tidak demikian untuk permainan Futsal, malah sebaliknya formasi barikade ini lebih sering mengakibatkan blunder, ini diakibatkan karena jarak tembak yang pendek sehingga konsetrasi penjaga gawang menjadi terganggu dan agak susah untuk membaca arah bola.

Manfaatkan kondisi ini pada saat kita melakukan tendangan kearah gawang lawan. Untuk membuktikan analisa saya, silahkan anda coba sendiri dengan menjadi penjaga gawang…

Menu latihan minggu ini adalah passing dan gerakan membuka ruang. Latihannya menggunakan apa yang saya sebut sebagai Ladang Ranjau Cones, hehehe… Lihat saja foto di atas! Puluhan cone warna-warni diletakkan berdekatan dalam satu wilayah dimana tiga pasang pemain harus memberi passing dan bergerak di wilayah tersebut. Syaratnya sederhana: setiap pasangan harus terus bergerak/passing dan bola tidak boleh menyentuh cone.

awal kita main zone (yg terkadang menurut gw kaya 'minta diserang'...) dan di menit2 terakhir babak man to man. taktik zone kadang menurut gw suka bikin striker gw ketahan di belakang deh. tapi emang terbukti ampuh nahan serangan mereka

maen formasi 2-2 Zone buat Defend kalo gaQ Press 1-1 yah kalo nyerang biasa maen formasi 4-0 or Counter Attack...aen futsal mah nyantai aja broo...tenang,nih OR kaya basket...gaQ bisa qta maen gradak-gruduk yang ada malah kalah ^^

biasanya seh 2-1-1. soalnya lebih ngandalin counter :D:D


benturan bahu yang dilakukan oleh Angga dikartu merahkan


Tips warming up sebelum bermain Futsal.
Posted on January 2, 2008 by adoer
Layaknya mau berolah raga, sebelum permainan dimulai kita harus membiasakan warming up (pemanasan). Hal ini bertujuan agar tubuh kita lebih lentur, tidak kaku dan tidak kaget sewaktu melakukan gerakan-gerakan tubuh dan tentunya menghindari cedera yang lebih serius.

Dalam bermain Futsal, disarankan menggunakan sepatu khusus Futsal, dan biasanya lapangan beralaskan rumput sintentis, sejenis karpet bahkan ada juga lapangan tembok biasa. Tidak dianjurkan menggunakan sepatu sepak bola, terutama karena selain kurang nyaman, tentunya juga duri-duri pada tapak sepatu akan merusak lapangan, biasanya pihak pengelola akan melarang pemakaian sepatu sepak bola.

Ukuran bola Futsal lebih kecil dibandingkan dengan bola sepak bola, namun terasa agak lebih berat dibanding bola biasa, bisa anda rasakan pada saat menendang bola, tidak jarang sehabis bermain Futsal, pada bagian tubuh terdapat lebam-lebam akibat bekas bola yang kena ditubuh kita.

Pemanasan pertama lakukan lari-lari kecil, minimal 3 kali puteran lapangan Futsal, setelah itu lakukan sedikit senam mulai dari bagian kepala, leher, pinggang, lutut dan kaki, hal yang harus lebih mendapat perhatian yakni pada bagian pinggang ke bawah terutama lutut dan pergelangan kaki, sebab dalam bermain Futsal dua bagian tubuh ini sering mendapat beban yang lebih, banyaknya gerakan lari, mengolah bola, dan menedang bola. Tidak jarang para pemain Futsal banyak yang mengalami cedera terkilir dipergelangan kaki atau luka pada lutut sewaktu sliding.

Untuk bagian lutut dan kaki biasanya dilakukan pemanasan sebagai berikut :
Bagian Lutut.
Posisi bungkuk, kedua tangan diletakan dibagian depan masing-masing kedua lutut, selanjutnya gerakan badan anda turun naik, dengan posisi tangan masih menempel dilutut, lakukan gerakan tersebut dengan bagian pantat anda sampai mengenai tumit kaki bagian belakang, terus lakukan secukupnya, anda bisa merasakan sampai kondisi lutut terasa “hangat”, saya biasanya melakukan variasi dengan melakukan gerakan melingkar/memutar, arah kekiri atau sebaliknya.
Untuk pelemasan, bisa dilakukan dengan cara posisi badan tegak berdiri, lutut kaki kanan anda angkat sejajar pinggang anda mengarah kedepan, pegang lutu anda dengan kedua tangan anda, kemudian tarik perlahan-lahan sampai bagian atas paha anda mengenai dada, lakukan beberapa kali. Lakukan dengan cara yang sama untuk kaki kiri. Variasi bisa dilakukan juga dengan posisi sama tegak berdiri, namun kali ini posisi kaki ditarik ke belakang dengan cara memegang kaki anda kebelakang, kemudian dengan perlahan, tari kearah belakang atas, lakukan juga untuk kaki yang satunya.

Bagian Pergelangan Kaki.
Pertama-tama lakukan pemanasan dengan posisi badan tegak berdiri, tekuk kaki kiri anda sehingga ujung jari manghadap kebawah tepat diujung lantai. Lakukan gerakan kaki kedepan dan ke belakang dengan tumpuan ujung jari-jari kaki, lakukan juga dengan gerakan memutar, tujuannya supaya otot-otot pergelangan kaki tidak kaku dan lebih lentur. Berlaku hal yang sama untuk kaki kanan.
Hal lain yang bisa anda lakukan dengan cara jinjit berulang, yakni posisi anda tegak biasa, kemudian lakukan jinjit berulangkali.

Bagian Paha.
Lakukan dengan posisi “kuda-kuda” yakni dengan posisi tegak, majukan kaki kanan anda setengah langkah kedepan, letakan kedua tangan diatas ujung bagian atas lutut anda, secara bersamaan gerakan badan kebawah (arah kedepan) perlahan-lahan diimbangi dengan gerakan menekan lutut anda sampai terasa ketegangannya pada otot bagian bawah paha anda. Lakukan hal yang sama untuk kaki kirinya.
Selanjutnya masih bagian paha, untuk variasi gerakan yang lain. Dari posisi tegak rentangkan salah kaki kiri anda geser kearah kiri dan kaki kanan tetap pada posisi semula, letakan tangan anda dibagian atas lutu anda, kemudian rebahkan dan sedikit, turunkan badan anda ke kanan lakukan secara perlahan sampai terasa ketegangan pada otot paha anda, lakukan hal yang sama untuk kaki yang lainnya.
Masih sekitar bagian paha, gerakan lain yang anda bisa lakukan adalah dengan cara posisi badan anda tegak berdiri, pegang bagian ujung kaki kanan anda, tarik kebelakang, terus tarik kearah depan, istlahnya posisi “menelikung”, lakukan juga hal yang sama untuk kaki yang lainnya.

Buat saya warming up hukumnya wajib, sebab kalau tidak kemungkinan cedera semakin besar, disamping itu juga stamina jadi cepat loyo, memang terkadang orang beranggapan kalau pemanasan hanya buang-buang energi, istilahnya sebelum bermain tenaga sudah habis duluan, tetapi buat saya hukum itu tidak berlaku, justru kalau semakin bagus pemanasan maka stamina semakin stabil.

Penalty
Kemampuan dalam hal menendang tendangan penalti mutlak harus dikuasai oleh setiap pemain Sepak Bola / Futsal, tidak terkecuali untuk penjaga gawang, dikarenakan tendangan penalti bisa memegang peranan penting dalam menentukan menang atau kalahnya suatu pertandingan. Jika tendangan penalti dilakukan dengan baik, maka kemungkinan terjadinya gol akan semakin besar.
Ada 2 tipe tendangan penalti : Penempatan Arah (Placer) dan Kekuatan Tendangan (Blaster).
Tendangan penalti dengan kekuatan tenaga menggunakan kaki bagian dalam/punggung, sedangkan penempatan arah (Placer) dilakukan dengan menggunakan kaki bagian dalam.
Penendang harus memperhatikan juga aspek phisiologi. Hal ini menjadi kunci utama dalam hal menghadapi trik-trik penjaga gawang yang melakukan gerakan-gerakan yang sekiranya akan mengganggu konsentrasi kita.
Ada beberapa konsep dasar dalam melakukan tendangan penalti.
- Pada saat anda menentukan target bola pada bagian gawang, sekali anda menentukan arah, jangan merubahnya pada saat anda mulai menendang bola.

- Tendang serendah mungkin jika memungkinkan, anda lebih mudah menendang kearah bagian atas mistar gawang dibanding bagian bawah mistar gawang.

- Ambilah arah satu dari 2 pojok gawang dan coba lakukan latihan berulang kali untuk mendapatkan tendangan yang bagus.