Sabtu, 21 Juli 2012

Cara & Teknik Bermain Sepak Bola

Ceritanya sekarang ini saya lagi seneng sama sepak bola, sayapun berusaha belajar tentang sepak bola, teknik-teknik latihan bermain sepak bola, dan lain-lain. Kebetulan tadi saya nemu blog yang memuat artikel tentang sepak bola yaitu : http://fabianvicaro.blogspot.com/2011/03/trik-bola.html

Buat kamu yang tertarik juga ingin mengetahuinya berikut saya cuplikkan artikelnya:

Terus ikutan team sepak bola yg ada didekat rumah. atau kamu bisa bikin team sendiri, buat latihan bareng atau sekedar ngumpul. latihan juga harusgiat dan tak patah
semangat. butuh keringat tenaga dan waktu unutk mencapai itu semua. berlatihlah sama pakar. jika ada ketemu yg lebih jago dari anda jgn kecil hati tapi berbesar hati ternyata masih ada rintangan yg harus dilalui.

a. Bagaimana cara tendangan bebas yang baik untuk menjadikan goal?



1. letakkan bola ditempat yg se-nyaman mungkin, tidak jauh2 dari yang seharusnya pastinya :D, pastikan tanah tidak bergelombang...

2. mundur be2rapa langkah untuk mengambil posisi (jika kita memakai kaki kanan, mundur agak lebih ke kiri sedikit, dan sebaliknya)..
fokuskan pada 1 titik,.

3. saat berlari untuk menendang usahakan titik berat tubuh ada di bagian yg berlawanan. hal ini bisa dilakukan dengan mengangkat tangan yg berlawanan dgn kaki yg digunakan untuk menendang (c/o kaki kanan --> tangan kiri) setinggi bahu / pundak. cara ini persis seperti yg digunakan david beckham saat menendang. Dengan menambahkan berat badan, maka akurasi tendangan akan meningkat

4. Tendang dengan 2 pilihan bagian kaki:
1. Kaki bagian dalam jika jarak free kick nya kira2 15 -25 m, karena dgn bagian kaki ini biasanya kekuatan tendangan bola tidak sekuat dengan punggung kaki, tapi akurasinya bagus
2. Dengan punggun kaki jika ingin "shoot on goal" dan bukan umpan ke kotak pinalti. dengan metode ini, kekuatan tendangan bisa 10% bertambah

5.Lari sekuat tenaga jika anda merasa sudah menguasai teknik ini, karena dgn demikian anda telah menambahkan kekuatan tendangan. lari sedang2 saja jika memang masi ragu2

6.Rayakan goal anda!!!!

7.Klo ga2l jgn kecewa..That's Football:D

b. Bagaimana cara menendang bola dengan baik?



Menendang bola dengan baik. pertama mungkin dari diri sendiri kita punya rasa ingin bisa menendang bola, setidaknya kita punya niat untuk melakukan sesuatu hal.
dan ini cara-cara yang bisa kita lakukan :
1. Ambil ancang-ancang yang nyaman untuk kita menendang bola.
2. jangan terlalu terburu-buru untuk menendang bola, dan fokuskanlah antara bola dengan kaki anda.
3. sering2lah latihan berat pada kaki. bisa juga dengan skotjump
4 dan jangan lupa sering-sering latihan.
5. latihan dengan menendang bola pada tujuan yang kita buat sendiri.

c. Teknik Kontrol Bola



Kontrol adalah menghentikan bola yang sedang bergerak agar berada dalam penguasaan kita. Salah satu faktor lancar dan tidaknya permainan sepak bola juga ditentukan oleh tehnik ini. Karena jika kita tidak menguasai teknik ini, bola akan..... mudah lepas dari penguasaan kita dan itu berarti akan mempermudah lawan untuk merebut bola dari penguasaan kita. Kontrol bisa dilakukan dengan kaki, dada dan paha. Salah satu cara yang bisa dilakukan untuk melatih teknik ini adalah dengan cara membatasi pengontrol bola dengan lingkaran. Diameter lingkaran kira-kira 1 meter. Batas lingkaran bisa menggunakan bendera kecil atau benda lainnya. Kemudian, buat pemain berpasang-pasangan untuk melatih kontrol bola. Sebagai contoh pasangan pemain A dan B, serta pemain C dan D. Pemain A dan C bertugas melemparkan bola kepada pemain yang berada dalam lingkaran ( B dan D ). Pemain yang berada dalam lingkaran harus mengontrol bola dengan sebaik-baiknya dan bola tidak boleh keluar dari lingkaran. Usahakan kontrol dilakukan secara variatif dan harus sempurna. Pengontrol bisa menggunakan dada, paha atau kaki untuk mengontrol bola. Bagi pemain yang bertugas melempar bola juga harus variatif dalam melempar bola kearah yang berbeda-beda. Jika bola keluar dari lingkaran, maka harus berganti peran dengan pelempar. Latihan ini tampaknya sederhana, tapi akan sangat bermanfaat. Jika sudah semakin bagus, lemparan bola bisa dipercepat. Karena, dalam permainan sebenarnya, datangnya bola terkadang lambat, sering pula sangat cepat.

Heading Ball (Sundulan)Heading adalah menanduk/menendang bola degan kepala atau dalam bahasa inggris disebut heading ball. Dalam permainan sepak bola, sundulan yang terarah sangat bermanfaat untuk mengawali serangan efektif, atau bahkan bisa menghasilkan gol. Latihan heading bisa dilakukan dengan banyak variasi, salah satunya adalah penguasaan bola dengan kepala. Tentu cara ini agak sulit, karena harus terus..... mempertahankan bola di udara. Namun, hal ini bukan mustahil untuk dilakukan. Jika sudah biasa dilakukan, latihan seperti ini akan menyempurnakan kemampuanheading.



Contoh yang bisa dilakukan adalah kita membuata area latihan yang kira-kira cukup untuk bermain 2 tim, masing-masing tim terdiri dari 6 orang. Bola diawali dari lemparan pemain netral ke salah satu tim. Kemudian, tim itu harus berusaha menguasai dengan baik, jangan sampai terebut pemain lawan. Sundulan bola dari kepala ke kepala rekannya. Heading yang dilakukan tidak boleh sembarang heading, tapi harus bisa mengarah ke tempat yang dituju dengan arah yang baik. Jika bola jatuh atau terebut, maka penguasaan bola diganti tim lainnya. Begitu seterusnya. Kesulitan lambat laun akan berkurang. Itu artinya kemampuan mengarahkan sundulan semakin baik dan akan bermanfaat dalampermainan.


d. Tambahan;

Trik berlatih sepak bola dalam tim sepak bola

Saya kutip dari berita di inilah.com

Albertus Pentury didaulat PSSI sebagai instruktur pelatih Indonesia, dengan kekhusuan pembinaan usia muda. Menurut Bert, panggilannya, Indonesia tetap bisa berprestasi.

Keseragaman pola pembinaan usia dini juga menjadi salah satu hal yang ingin diterapkan Bert di Indonesia, seperti yang diterapkan di Belanda.

“Di Belanda, di bawah usia 18 tahun, setiap tim memakai strategi 4-3-3, sedangkan di Indonesia berlainan di tiap tim. Di Belanda, umur 7-8 tahun, dibiasakan pertandingan 4 lawan 4. Sesudah itu, 7 lawan 7 di usia 9-10 tahun,”

Semoga bermanfaat !!

Teknik Menggiring Bola (Dribbling) Sepak Bola

Sepakbola modern dilakukan dengan keterampilan lari dan operan bola dengan gerakan-gerakan yang sederhana disertai dengan kecepatan dan ketepatan. Aktivitas dalam permainan sepakbola tersebut dikenal dengan nama dribbling (menggiring bola). Menggiring bola diartikan dengan gerakan lari menggunakan kaki mendorong bola agar bergulir terus menerus di atas tanah. Menggiring bola hanya dilakukan pada saat-saat yang menguntungkan saja, yaitu bebas dari lawan.
Pada dasarnya menggiring bola adalah menendang terputus-putus atau pelan-pelan, oleh karena itu bagian kaki yang dipergunakan dalam menggiring bola sama dengan bagian kaki yang dipergunakan untuk menendang bola. Tujuan menggiring bola antara lain untuk mendekati jarak ke sasaran, melewati lawan, dan menghambat permainan.
Menggiring bola (dribbling) memiliki beberapa kegunaan yaitu sebagai berikut :
1. Untuk melewati lawan
2. Untuk mencari kesempatan memberikan bola umpan kepada teman dengan tepat.
3. Untuk menahan bola tetap dalam penguasaan, menyelamatkan bola apabila tidak terdapat kemungkinan atau kesempatan untuk dengan segera memberikan operan kepada teman.
Untuk bisa menggiring bola dengan baik harus terlebih dahulu bisa menendang dan mengontrol bola dengan baik. Dengan kata lain, seorang pemain tidak akan bisa menggiring bola dengan baik apabila belum bisa menendang dan mengontrol bola dengan baik.

Kelebihan dan Kurangan Teknik Menggiring Bola (Dribbling)
Tidak setiap teknik dasar dalam permainan sepakbola akan selalu berhasil dilakukan dalam setiap pelaksanaan pertandingan. Akan tetapi, teknik-teknik dasar tersebut dipengaruhi oleh berbagai hal dan tentunya memiliki kelebihan dan kekurangan. Tidak terkecuali pada teknik dasar menggiring bola (dribbling).
Berikut ini dapat penulis jelaskan mengenai kelebihan dan kekurangan teknik menggiring bola (dribbling) :
1. Kelebihan dribbling menggunakan kaki bagian luar yaitu bila menggunakan kaki kanan dapat mengecoh ke sebelah kiri lawan atau sebaliknya. Sedangkan kelemahannya adalah tidak bisa mengecoh lawan ke sebelah kanan bila menggunakan kaki kanan, begitupula sebaliknya.
2. Kelebihan dribbling menggunakan kaki bagian dalam adalah dapat mengecoh lawan ke sebelah kanan lawan apabila menggunakan kaki kanan atau sebaliknya. Sedangkan kelemahannya adalah tidak bisa mengecoh lawan ke sebelah kiri bila menggunakan kaki kanan, begitupula sebaliknya.
3. Kelebihan dribbling menggunakan bagian punggung kaki adalah dapat menggiring bola dengan arah lurus apabila tidak ada lawan yang menghalangi. Sedangkan kelemahannya adalah kurang efektif untuk mengecoh lawan ke sebelah kiri atau sebelah kanan.

TEKNIK - TEKNIK DASAR PERMAINAN SEPAKBOLA

Untuk bermain bola dengan baik pemain dibekali dengan teknik dasar yang baik. Pemain yang memiliki teknik dasar yang baik pemain tersebut cenderung dapat bermain sepakbola dengan baik pula.
Beberapa teknik dasar yang perlu dimiliki pemain sepakbola adalah
Menendang ( kicking ),
Menghentikan atau Mengontrol ( stoping ),
Menggiring ( dribbling ),
Menyundul ( heading ),
Merampas ( tacling ),
Lemparan Kedalam ( trow – in )
dan Menjaga Gawang ( Goal Keeping )

Dibawah ini akan dijelaskan beberapa teknik Menendang, Menghentikan, dan Mengiring bola dalam permainan Sepakbola.

1. Menendang ( kicking )

Menendang bola merupakan salah satu karakteristik permainan sepakbolayang paling dominan. Tujuan utama menendang bola adalah untuk mengumpan ( passing ), dan menembak kearah gawang ( shootig at the goal ).

Dilihat dari perkenaan bagian kaki ke bola, menendang dibedakan menjadi beberapa macam, yaitu Menendang dengan kaki bagian dalam, Menendang dengan kaki bagian luar, dan menendang dengan punggung kaki.

A. Menendang dengan kaki bagian dalam.

Pada umumnya teknik ini digunakan untuk mengumpan jarak pendek.

Analisis geraknya adalah sebagai berikut :
@ Badan menghadap sasaran di belakang bola.
@ Kaki tumpu berada disamping bola kurang lebih 15 cm, ujung kaki menghadap sasaran, lutut sedikit ditekuk.
@ kaki tending ditarik kebelakang, dan ayunkan ke depan.
@ setelah terjadi benturan dilanjutkan dengan Follow trow, ( gerakanlanjutan ).

B. Menendang dengan kaki bagian luar

Pada umumnya teknik menendang dengan kaki bagian luar digunakan untuk mengumpan jarak pendek.

Analisis geraknya sebagai berikut :
@ Posisi badan dibelakang bola, kaki tumpu disamping belakang bola 25 cm, ujung kaki menghadap kesasaran, dan lutut sedikit ditekuk.
@ kaki tendang berada di belakang bola, dengan ujung kaki menghadapkedalam.@ kaki tending ditarik kebelakang dan ayunkan kedepan.
@ Perkenaan bola tepat di punggung kakibagian luar, dan tepat pada tengah –tengah bola.
@ Gerakan lanjutan kaki tending diangkat serong kurang lebih 45 derajatmenghadap sasaran.

C. Menendang dengan punggung kaki

Pada umumnyamenendang dengan punggung kaki digunakan untuk menembak ke gawang atau shooting.

Analisis gerakanya sebagai berikut :
@ Badan dibelakang bola sedikit condong kedepan, kaki tumpu diletakkan disamping bola dengan ujung kaki menghadap kesasaran, kaki sedikit ditekuk.
@ Kaki tending berada di belakang bola dengan punggung kaki menghadapkedepan / sasaran.
@ Kaki tending tarik ke belakang dan ayunkan kedepan hingga mengenai bola.
@ Perkenaan kaki pada bola tepat pada punggung kaki penuh dsan tepatpada tengah – tengah bola.
@ Gerakan lanjut kaki tending diarahkan dan di angkat kearah sasaran.

2. Menghentikan Bola ( Stopping )

Menghentikan bola merupakan salah satu teknik dasar dalam permainan sepakbola yang penggunaanya bersamaan dengan teknik menendang bola. Tujuan menghentikan bola adalah untuk mengontrol bola, yang termasuk didalamnya adalah untuk mengatur tempo permainan, mengalihkan laju permainan, dan memudahkan untuk passing.

Analisis gerakanya sebagai berikut :
@ Posisi badan segaris dengan datangnya bola.
@ Kaki tumpu mengarah pada boladengan lutut sedikit ditekut.
@ Kaki penghenti diangkat sedikit deengan permukaan bagian dalam kakidijulurkan kedepan segaris dengan datangnya bola.
@ Bola menyentuh kaki persis dibagian dalam/mata kaki.
@ Kaki penghenti mengikuti arah bola.Untuk teknik menghentikan bola masih terdapat banyak cara yang dapat dilakukan diantaranya yaitu menggunakan Punggung kaki, Paha, Dada, serta Kepala apabila memungkinkan.

3. Menggiring Bola

Pada dasarnya menggiring bola adalah menendang terputus – putus atau pelan, oleh karenanya bagian kaki yang dipergunakan dalam menggiring bola sama dengan bagian kaki yang dipergunakan untuk menendang bola. Menggiring bola bertujuan antara lain untuk mendekati jarak kesasaran, melewati lawan, dan menghambat permainan.

Dibawah ini akan di jelaskan mengenai posisi tubuh saat menggiring bola dengan menggunakan kaki bagian dalam :
@ Posisi kaki menggiring bola sama dengan posisi menendang bola.
@ Kaki yang digunakan untuk menggiring bola tidak ditarik kebelakang hanya
diayunkan kedepan.
@ Diupayakan setiap melangkah, secara teratur bola disentuh/ didorong bergulir
kedepan.
@ Bola bergulir harus selalu dekatdengan kaki agar bola dapat dikuasai
@ Pada waktu menggiring bolakedua lutut sedikit ditekuk untuk mempermudah
penguasaan bola.
@ Pada saat kaki menyentuh bola, pendangan ke arah bola dan selanjutnya melihat
situasi kelapangan.

Teknik Dasar Permainan Sepak Bola

Dalam tulisan kali ini akan dibahas apa sebenarnya sepak bola itu dan teknik dasar permainan sepak bola. Sepak bola merupakan permainan yang dilakukan oleh dua regu/tim. Setiap tim terdiri dari 11 pemain. Permainan sepak bola membutuhkan kerjasama tim yang kompak. Disamping itu, variasi dan kombinasi teknik-teknik dasar individu juga sangat diperlukan.
Apa sajakah teknik dasar permainan sepak bola?
Teknik dasar itu adalah menendang bola, menghentikan bola, menggiring bola, menyundul bola dan melempar bola. Untuk lebih jelasnya teknik dasar permainan sepak bola adalah sebagai berikut:
- Teknik menendang bola
Menendang bola dengan kaki bagian dalam
Menendang bola dengan kaki bagian tengah (kura-kura)
Menendang bola dengan kaki bagian luar
Menendang bola dengan kaki bagian ujung kaki.
- Teknik menghentikan bola (Stopping)
Menghentikan bola dengan kaki bagian dalam
Menghentikan bola dengan kaki bagian luar
Menghentikan bola dengan kaki bagian tengah (kura-kura)
Menghentikan bola dengan kaki bagian bawah (telapak kaki)
Menghentikan bola dengan perut
Menghentikan bola dengan dada Menghentikan bola dengan paha
Menghentikan bola dengan kepala
- Teknik Menggiring Bola (Dribbling)
Menggiring bola dengan kaki bagian dalam
Menggiring bola dengan kaki bagian luar
Menggiring bola dengan kaki bagian tengah (kura-kura)
- Teknik Menyundul bola (heading)
Menyundul bola sangat diperlukan sekali bagi pemain sepak bola terlebih bagi pemain penyerang. Mencetak gol dengan sundulan sangat sukar untuk di halau kipper (penjaga gawang)
Pelaksanaan menyundul bola: Berdiri atau memposisikan diri di bawa arah datangnya bola, dengan sikap badan agak condong ke depan, kedua kaki tekuk, pandangan ke arah bola dan terakhir perkenaan bola pada kepala bagian depan (frontalis), kedua tangan menjaga keseimbangan badan.
- Teknik melempar bola ke dalam (throw in)
Bola dipegang dengan dua tangan di atas kepala Kedua kaki lurus tegap Badan agak di tekuk ke belakang Bola dilepas di atas kepala tanpa dibanting Kaki tidak boleh di angkat Saat melempar kaki tidak boleh menginjak garis lapangan

Selasa, 17 Juli 2012

Introduksi: Prinsip Pembentukan Fisik dalam Sepakbola

Saya yakin setiap pencinta sepakbola akan mengingat pertandingan antara Brazil melawan Belanda pada Piala Dunia 1994. Sebuah pertandingan dengan tensi tinggi dimana kondisi fisik berperan sangat penting. Pada pertandingan tersebut Brazil memenangkan pertandingan dengan skor 2-0 dan Belanda gagal memanfaatkan beberapa kesalahan yang dibuat oleh para pemain belakang Brazil untuk menyamakan skor. Belanda sebagai tim yang lebih mengontrol permainan akhirnya kalah akibat para pemainnya kurang mampu mengatasi tekanan mental. Faktor psikologi memang punya peran dominan dalam suatu pertandingan sepakbola, terutama setelah kekuatan fisik dan reaksi pemain berkurang. Brazil telah menyiapkan fisiknya secara baik dan mampu mengatasi situasi di bawah tekanan tersebut dan memenangkan pertandingan. Namun,

Brazil sendiri juga pernah mengalami kejadian dimana keunggulan fisik lawan menjadi penentu dalam pertandingan. Pada even Olimpiade 1996, Brazil sempat unggul 3-1 atas Nigeria sampai menit ke-65, namun akhirnya harus mengakui kekalahan dengan skor 4-3 akibat kelelahan fisik.

Dalam bab ini, kita akan mendiskusikan beberapa metode pembentukan fisik dan jenis – jenis latihan yang dikembangkan dan digunakan oleh timnas Brazil. Tetapi pembahasannya tidak akan dilakukan secara detail, karena untuk membahasnya secara lengkap akan membutuhkan satu buku tersendiri.

Kita akan fokus pada konsep yang dikembangkan di persepakbolaan Amerika bagian Utara yang dapat menghasilkan pemain yang kompeten dengan berbagai prestasinya di level kompetisi internasional.

Sejarah pembentukan fisik sebagai salah satu faktor paling penting dalam persiapan sebuah tim nasional dimulai saat digelarnya Piala Dunia pada tahun 1966. Inggris sebagai tuan rumah sangat berambisi untuk memenangkan turnamen tersebut. Terutama karena mereka adalah Negara asal sepakbola. Satu – satunya tim tangguh yang menjadi penghalang ambisis mereka adalah Brazil, juara dunia tahun 1958 di Swedia dan 1962 di Chili, dengan ciri permainannya yang mengandalkan skill dan kecepatan.

Pada saat turnamen sesungguhnya berlangsung, Inggris menciptakan strategi man on man marking yang membutuhkan kondisi fisik prima dari para pemain. Lewat strategi ini, pemain-pemain Inggris tidak memberikan ruang bagi Brazil, khususnya kepada Pele. Mereka benar – benar mendominasi Piala Dunia 1966 dan membatasi ruang gerak pemain lawan yang merupakan langkah awal dalam pengembangan prinsip pertahanan dalam strategi sepakbola modern.

Semua sekolah sepakbola di dunia menjadi sangat tertarik dengan berbagai metoda latihan Inggris yang menitikberatkan pada fisik, khususnya di Jerman dan Spanyol. Dari pengalaman tahun 1966 tersebut, para pelatih fisik Brazil menghabiskan waktu bertahun – tahun di sekolah sepakbola Eropa untuk mempelajari cara terbaik dalam membuat program latihan fisik yang efektif dan tepat, dan pelatihan itu dikenal dengan istilah Total Training Method. Prinsip ini kemudian menjadi dasar perencanaan latihan fisik di berbagai klub sepakbola dan timnas Brazil.

Sistem pelatihan fisik Brazil ini kemudian dibawa ke sekolah-sekolah sepakbola di Amerika bagian Utara, dan berhasil mendorong peningkatan yang signifikan khususnya pada pembentukan fisik. Beberapa pelatih MLS (Major League Soccer) mengangkat pelatih fisik untuk menjadi asisten mereka. Mereka menyadari betapa pentingnya memiliki pengetahuan yang cukup untuk membentuk fisik pemain khusunya bagi pemain muda.

Prinsip pembentukan fisik adalah mengembangkan fisik pemain untuk mencapai performa yang baik. Langkah – langkah yang harus dipertimbangkan ketika menyiapkan program ini adalah :

Meningkatkan sistem pernafasan melalui aerobik dan anaerobik.
Meningkatkan kadar darah yang dipompa oleh organ hati ke seluruh tubuh.
Membentuk otot di bagian tubuh tertentu.
Meningkatkan otot di bagian tendon dan ligamen.
Mengurangi kadar asam pada otot selama bermain sepakbola


Untuk memahami dan mengawasi apakah langkah – langkah tersebut dilakukan dengan baik, dibutuhkan seorang spesialis (pelatih fisik) yang bertujuan memonitor perkembangan fisik pemain. Berikut ini adalah beberapa tanggung jawab seorang pelatih fisik yang direkomendasikan oleh Prof. Julio Mazzei :

Perencanaan, pendidikan, pengarahan dan supervisi program pembentukan fisik (atletik dan psikologi) secara berkala mingguan, bulanan dan tahunan.
Perencanaan, pendidikan, pengarahan dan supervisi pemanasan sebelum sesi latihan (teknis dan taktik) dan sebelum sesi permainan.
Membantu direktur teknik ketika diminta bantuan sepanjang sesi taktik dan teknis.
Membentuk dan menyesuaikan program fisik khusus bagi pemain yang sedang cedera, yang berhubungan dengan bagian medis dan terapi fisik.
Memberikan hasil ringkasan mingguan untuk aktivitas latihan yang telah dilakukan, sebagai supervisi bagi pengembangan pemain.
Memberikan pendapat pribadi mengenai kuantitas dan kualitas pertandingan persahabatan pada level, daerah, nasional ataupun internasional yang telah dilakukan tim.
Menyimpan data hasil latihan (lihat bab perencanaan) dan berbagai data penting yang berhubungan dengan aktivitas pengembangan dan perencanaan yang akan berguna untuk kebutuhan tahun depan.
Mengorganisir dan mengarahkan evaluasi kondisi fisik pemain.
Mengikuti seminar, kursus, simposium dan memperoleh lisensi yang dapat mengenalkan teknik, sistem dan metode pelatihan baru.
Memberikan ringkasan evaluasi fisik dan performance permainan setiap pemain, serta selalu memberikan peringatan untuk kebiasaan buruk di luar lapangan yang dapat mempengaruhi kondisi fisik mereka.
Selalu menganalisis permainan pemain, dan ingat ungkapan psikologis asal Perancis M. Baquet :

‘Kamu berjalan dengan kaki, bernafas dengan paru-paru, berlari dengan hati tetapi capailah tujuan dengan perasaanmu’

Menyiapkan Program Latihan Fisik Sepakbola

Salah satu kunci sukses pembinaan sepakbola usia muda adalah diterapkannya Total Training Method: Program ini merupakan kombinasi dari berbagai bagian yang dibutuhkan untuk membentuk performa dan fisik pemain yang baik tanpa membahayakan kesehatan. Bagian – bagian dalam program ini adalah: Perencanaan dan manajemen, kontrol medis, kebiasaan, nutrisi makanan, adaptasi terhadap program latihan, psikologis, teknis dan prinsip pembentukan fisik. Selain itu, ada 5 faktor penting yang harus dianalisis ketika menyiapkan prinsip pembentukan fisik berdasarkan filosofi Total Training Method adalah:

Interaksi antara program pembentukan fisik dan teknik yang didukung oleh aspek psikologis
Mengevaluasi perencanaan tahunan secara konsisten untuk meyakinkan para pemain pada suatu kelompok masih tetap fokus terhadap tujuan pelatihan
Evaluasi terhadap pemain dibuat terpisah berdasarkan prioritas kelompok
Mengorganisir program dan latihan yang spesifik berdasarkan frekuensi, intensitas dan banyakknya latihan.
Selalu memperhitungkan faktor motivasi, hal – hal yang perlu dianalisis di antaranya :
Kemampuan fisik dari setiap pemain
Kesehatan dari setiap pemain agar tetap terbebas dari sakit atau cedera (latihan harus aman, jangan pernah mengambil resiko dengan memaksakan pemain berlatih jika kondisi kesehatan mereka tidak fit 100%)
Jenis latihan yang harus dikondisikan dengan keadaan cuaca (jika kondisi dingin, latihan dilakukan di dalam ruangan, begitu juga saat hujan). Lokasi, selalu menukar tempat latihan pemain untuk mencegah kebosanan

Sebelum kami menjelaskan hal penting pada fisik dan mengilustrasikannya dengan beberapa program latihan, berikut ini merupakan langkah – langkah dalam menyiapkan pemain sebelum menjalani pelatihan fisik:

Istirahat, pemain harus menjalani masa penyembuhan. Periode ini dibagi menjadi 3 situasi berbeda. Waktu tidur minimal 8 jam. Jika berlatih 2x sehari, pemain harus diberikan waktu istirahat untuk memulihkan kondisi fisiknya dan meregangkan mental dan emosinya. Waktu istirahat yang kurang dapat mempengaruhi kualitas permainan karena meningkatnya level stress dan emosi.
Nutrisi makanan, pemain harus menyeimbangkan diet berdasarkan kadar nutrisi harian yang diperlukan oleh tubuh. Nutrisi tersebut di antaranya: Vitamin, protein, garam mineral, karbohidrat, dan lemak. Karbohidrat sangat penting karena mampu menghasilkan energi.
Cuaca, menghindari latihan ketika cuaca ekstrem panas (menyebabkan dehidrasi) atau dingin/hujan (mengundang penyakit).

Pemanasan sebelum Latihan Fisik ala Brazil

Pada bagian ini akan laskan kepada para pelatih mengenai jenis – jenis latihan fisik yang diterapkan di Brazil. Pemanasan ala Brazil ini bisa meningkatkan kelenturan, kegesitan dan keseimbangan.

Pemanasan tanpa bola : Lakukan sebelum bermain, dimulai dari lari – lari kecil hingga lari sprint sesuai perintah pelatih. Pola lari dilakukan secara bergantian dengan jeda waktu yang cepat dan usahakan agar pemain selalu tetap bergerak. Pemanasan ini sangat baik karena menggerakan seluruh tubuh, akan lebih baik lagi jika intensitas lebih lama.

Intensitas latihan ini bagi kelompok umur : U8-U10 : 6-8 kali; U12-U14 : 10-12 kali; U16 ke atas : 13-15 kali dengan detail latihan sebagai berikut:
Latihan #1. Lari dengan mengayunkan kedua tangan ke atas kepala dan searah pundak.
Latihan #2. Lari dengan mengayunkan kedua tangan ke kiri dan ke kanan.
Latihan #3. Lari dengan meregangkan ke dua tangan ke dalam dan keluar.
Latihan #4. Lari dengan menarik kedua tangan dari muka ke arah dada.
Latihan #5. Lari dengan memutar badan dari pinggul ke kanan dan ke kiri.
Latihan #6. Lari kemudian berhenti, posisi kaki kanan di depan kaki kiri di belakang dan tangan kanan ke atas tangan kiri ke bawah, lakukan bergantian.
Latihan #7. Lari kemudian berhenti, wajah tolehkan ke kanan kemudian ke kiri. Lakukan berulang.
Latihan #8. Lari kemudian tendang kaki kanan ke arah depan hingga menyentuh tangan kanan yang direnggangkan ke depan. Ulangi untuk kaki dan tangan kiri.
Latihan #9. Lari kemudian tendang kaki kanan ke arah kiri, ulangi untuk kaki kiri ke arah yang berlawanan.
Latihan #10. Lari kemudian angkat kaki kanan ditekuk di bagian lutut dan ayunkan ke kiri, lakukan bergantian dengan kaki kiri.
Latihan #11. Lari kemudian angkat kaki kanan ditekuk di bagian lutut dan ayunkan ke depan, lakukan bergantian dengan kaki kiri.
Latihan #12 Lari kemudian tendang kaki ke arah belakang sentuh dengan tangan

Pemanasan dengan bola : Pemanasan ala Brazil identik dengan 4 jenis latihan yang dapat meningkatkan respons. Pemanasan harus dilakukan secara intens, terus menerus, dan menggerakan badan dari posisi yang simpel hingga yang kompleks. 4 jenis pemanasan itu adalah :
Latihan tanpa gerakan maju dan mundur. Latihan ini dapat meningkatkan respons pada situasi tanpa pressure.
Latihan dengan bola, yaitu : Jungkir balik, sit-down, stand-up dan lainnya. Latihan ini dapat meningkatkan respon pada situasi yang tidak dapat diprediksi atau respon terhadap arah bola yang tidak bisa ditebak.
Latihan dengan sprint jarak pendek, setelah menendang bola sejauh 15 meter, sprint ke arah berhentinya bola, kemudian kembali ke titik awal, lakukan berulang-ulang.
Latihan dengan gerakan maju-mundur di lapangan.

Kami merekomendasikan bola karet untuk pemain U-14. Hal ini ditujukan untuk melatih konsentrasi, bola karet yang terbuat dari karet membutuhkan presisi ketika menerima dan mengumpan, karena bola karet akan lebih memantul ketika dikontrol. Porsi latihan dengan bola karet berdasarkan umur: U8-U10 / 30 detik; U12-U14 / 45 detik; U16 ke atas / 60 detik dengan rician sebagai berikut:

Latihan pemanasan dengan partner (4 posisi ketinggian bola):
Posisi bola di tanah:
Menggiring bola dengan mengubah kaki yang digunakan untuk mengontrol bola. Untuk U8-U10 : 2 sentuhan dan U12-U18 : 1 sentuhan.
Latihan di tempat (sama dengan latihan #1), tetapi ada gerakan tambahan berupa sit-down, stand-up dan lainnya.
Partner berdiri pada jarak 6 kaki dari posisi kita kemudian menendang bola sejauh kira-kira 30 meter kemudian kita mengejarnya dan memberikannya lagi, lakukan secara berulang.
Sprint jarak pendek.
Posisi bola setinggi pinggang:
Latihan ini dilakukan dengan menendang bola ke udara kemudian diterima oleh partner menggunakan bagian tubuh di bawah pinggang, namun ketika mengembalikan bola harus ditendang menyusur tanah. Lakukan secara berulang.
Menahan bola dengan dada:
Salah satu pemain mengumpankan bola dengan cara melemparkannya ke udara, kemudian partnernya harus menerima menggunakan dada. Latihan ini ditujukan untuk melatih pemain ketika berada pada situasi di bawah tekanan lawan.
Sundulan:
Salah satu pemain mengumpankan bola dengan cara melemparkannya ke udara, kemudian partnernya akan mengembalikan bola dengan menyundulnya secara offensive ataupun defensive, lakukan secara berulang dan acak. Kemudian saling tukar posisi. Latihan ini tidak direkomendasikan untuk pemain U8 – U10.

Introduksi: Manajemen Sekolah Sepak Bola

Pada umumnya, pengorganisasian kurikulum pendidikan sepakbola didalam sebuah klub adalah dengan membagi menjadi klub atau organisasi sepakbola tersebut menjadi empat departemen, sebagai berikut:

Departemen Pengembangan: untuk usia 6 sampai 9 tahun

Departemen ini harus mempekerjakan pelatih terbaik yang ada didalam organisasi. Tanggung jawab utama para pelatih tersebut di tingkat ini adalah menjaga permainan agar tetap menyenangkan dan membangun koordinasi tubuh dan dasar yang kuat dalam pengendalian bola. Kurikulum pendidikan pada usia ini harus didasarkan pada betapa menyenangkannya bermain bola. Menikmati permainan selalu merupakan dorongan belajar yang besar.

Jadwal-jadwal latihan harus memuat latihan untuk membangun koordinasi tubuh, kelincahan dan kecepatan reaksi (yang dibangun melalui latihan sirkuit bersama bola). Lakukan latihan dengan bola karet berukuran kecil dimana akan berperan dalam seluruh jadwal latihan koordinasi tubuh. Kurikulum untuk anak usia 6 tahun disusun bersama dengan para orang tua pada tingkat pelaksanaannya; lalu nanti mereka akan bermain bersama.

Kelanjutan pengembangan teknik didasarkan kepada permainan yang sekaligus mendidik serta menyenangkan dan permainan yang dibagi dua kelompok dalam ruang terbatas dengan gawang berukuran kecil (tanpa penjaga gawang). Pelatihan khusus bagi penjaga gawang dapat diberikan bagi seluruh anak, pada rentang usia ini.

Departemen Kompetisi: untuk anak usia 10 sampai 16 tahun
Kelompok umur ini harus diberi pengawasan dan pendampingan yang lebih banyak untuk meningkatkan kecepatan proses belajar mereka.

Departemen Pemilihan Pemain: untuk anak usia 17 sampai 19
Departemen ini khusus untuk para pemain yang tingkat pengembangan dan kompetisinya sudah mencapai tingkatan yang serius. Kelompok ini biasanya berlatih paling tidak selama 3 kali seminggu, yang akan mendidik mereka selama 6 jam. Latihan akan dikhususkan kepada pengkondisian fisik bersama bola, keterampilan teknik dan konsep taktik serta strategi.

Departemen Profesional
Idealnya, klub yang sukses seharusnya mampu untuk mendayagunakan sejumlah pemain yang dihasilkan oleh program usia mudanya. Jika sebuah posisi tertentu tidak dapat diisi oleh para pemain di level usia muda, maka perlu direkrut pemain dari luar.

Pada beberapa aspek, tujuan pada Tingkat Kompetisi sama dengan Tingkat Pemilihan Pemain. Di tingkat usia seperti mereka ini, penekanannya adalah pada kemampuan teknik. Kelompok ini diperhitungkan sebagai tim lapis kedua bagi setiap kelompok umur. Tingkat Kompetisi ini diperlukan karena begitu banyak pemain muda yang berkembang di usia lebih dewasa. Dengan pengawasan dan pelatihan yang baik, banyak pemain yang bisa melaju dan masuk pengujian di tahun-tahun sesudahnya untuk menjadi tim inti.

Sebuah contoh yang baik dari organisasi sepakbola ini adalah E.C. Vitoria Club di Brazil. Klub ini telah memusatkan perhatiannya kepada program pengembangan usia mudanya, sambil menjaga tim profesionalnya berada di peringkat 10 besar tim terbaik di Brazil. E.C. Vitoria berhasil memenangkan beberapa turnamen usia muda yang bergengsi diseluruh dunia, seperti Phillips Cup di Belanda pada tahun 95-96, Dallas Cup di AS pada tahun 96-97 dan Manneheim Cup di Jerman pada tahun 97. Selama tiga tahun berikutnya, klub ini mampu mengekspor para pemain yang sudah cukup dewasa dan lebih berpengalaman ke berbagai negara, dan kemudian menggantikan mereka dengan para pemain yang lebih muda, dengan kualitas yang sama, yang telah dipersiapkan sebelumnya. Siklus dan struktur pendidikan seperti ini memberikan peluang bagi klub untuk mempersiapkan para pemainnya dengan baik, memberikan peluang bagi para pemainnya untuk mempersiapkan diri mereka sendiri sebaik mungkin, dan memberikan kemampuan bagi klub untuk mendapatkan keuntungkan finansial dari penjualan pemain dan penawaran sponsor serta para pemasang iklan yang merupakan hasil dari pencapaian prestasi yang berkualitas dan pertandingan-pertandingan yang berhasil dimenangkan.

Tujuan-tujuan Pengembangan

Sebuah organisasi sepak bola yang baik harus membangun seksi-seksi kelompok umur yang spesifik, supaya benar-benar bisa menetapkan sasaran tertentu yang harus dicapai di setiap kelompok umur tersebut, dan memungkinkan organisasi untuk melakukan pengawasan yang lebih baik terhadap perkembangan pemain dan pelatihan yang mereka jalani.

Kelompok Umur 11/12:

Tujuan utama dari kelompok umur ini adalah untuk mengembangkan keterampilan teknik dasar permainan, sebagai berikut:
Kontrol bola.
Membawa bola (dengan masing-masing kaki).
Tendangan (langsung mengarah ke gawang atau tendangan pisang/melengkung) (dari luar kotak penalti).
Operan dalam dan luar kaki (juga dengan tendangan melengkung).
Crossing (panjang/pendek).
Sundulan bertahan dan menyerang.
Eksekusi (didalam kotak penalti).
Antisipasi
Improvisasi

Terapkan keterampilan-keterampilan teknik ini pada sebuah pertandingan, dalam posisi bertahan atau menyerang Penetapan posisi baik untuk pemain bertahan maupun menyerang akan mulai diperkenalkan pada tingkat umur ini. Pertandingan-pertandingan tingkat lokal dan propinsi harus mulai diikuti untuk mendapatkan pengalaman bertanding.

Kelompok Umur 13/14:

Pengembangan pada tingkat usia ini, akan difokuskan pada kecepatan reaksi dari penerapan seluruh keterampilan teknik dalam situasi pertandingan dari 2 v 1 sampai 6 v 5. Konsentrasi pada pengembangan keterampilan teknik yang setara untuk kedua belah kaki.

Adalah sebuah kebiasaan didalam sepakbola Brazil, pada seluruh tingkatannya, bahkan para profesionalnya, untuk melakukan peninjauan ulang dan latihan keterampilan teknik sebagai kegiatan rutin dalam latihan.

Pelatihan intensif dalam 4 aspek dasar sepakbola Brazil merupakan bagian dari U13/U14. Hal-hal tersebut sudah seharusnya menjadi keputusan-keputusan yang otomatis.

1. Bermain bola di lapangan.

2. Meminimalkan jumlah sentuhan terhadap bola.

3. Menerima bola dan memindahkan titik serangan.

4. Penempatan diagonal – bertahan dan menyerang. Muncul untuk menerima bola.

Intensitas latihan baik dalam posisi bertahan maupun menyerang akan semakin bertambah. Selain itu, para pemain di tingkat ini harus mulai belajar bermain di semua sektor lapangan (bertahan, tengah dan menyerang). Berbagai tekanan serangan, sirkulasi bola dan rotasi pemain (ketika bertahan) juga diperkenalkan di tingkat ini.

Pertandingan-pertandingan tingkat lokal dan propinsi, dan beberapa pertandingan tingkat nasional harus diikuti untuk mendapatkan pengalaman bertanding.

Kelompok Umur 15/16:

Tujuan utama pengembangan di tingkat ini adalah latihan taktik dan teknik baik untuk setiap individu pemain maupun keseluruhan tim, sebagai berikut:
Seperti kami telah sebutkan, selalu lakukan peninjauan ulang keterampilan teknik.
Temukan sektor terbaik (bertahan/tengah/penyerang) bagi setiap pemain dan asahlah keahlian mereka di sektor tersebut.
Perencanaan (pola) taktik secara intensif.
Memperkuat siklus permainan dalam berbagai situasi, berbagai jenis tekanan dan berbagai strategi.
Pemahaman menyeluruh mengenai bagaimana membangun serangan dari belakang melalui jalur tengah maupun sayap.

Pertandingan-pertandingan tingkat lokal, propinsi, nasional dan beberapa pertandingan tingkat internasional harus mulai diikuti untuk mendapatkan pengalaman bertanding.

Kelompok Umur 17/19:

Tujuan utama di tingkat ini adalah untuk membangun pengetahuan taktik dan strategi untuk diterapkan diberbagai sistem (3-5-2/4-4-2/4-2-4). Membangun pemahaman mengenai berbagai jenis tekanan dan gerakan yang sesuai serta perputaran para pemain tengah. Seluruh siklus permainan harus dipahami oleh keseluruhan tim. Disarankan untuk terlibat dalam seluruh jadwal pertandingan yang tersedia, baik secara local, provinsi maupun nasional. Ikut serta-lah dalam turnamen yang diselenggarakan baik untuk U17/19 maupun untuk satu level diatasnya (U21).